GELORA.CO - Indonesia kian terancam terperosok ke jurang resesi. Virus corona yang merebak sejak Maret 2020, berdampak pada anjloknya pertumbuhan ekonomi kuartal satu menjadi 2,9 persen dan bahkan berkontraksi atau minus 5,32 persen di kuartal kedua.
Dengan masih berlangsungnya pandemi COVID-19 hingga saat ini, banyak pihak menilai pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga juga mengalami hal yang sama. Namun, para menteri Jokowi justru masih banyak yang optimistis melihat hal itu.
Mereka yang menyampaikan rasa optimisme itu yakni Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, hingga Menteri BUMN Erick Thohir. Sementara Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai, ancaman resesi itu ada di depan mata. Berikut rangkumannya:
Luhut yang Pertama Optimistis meski RI Terancam Resesi
Menteri yang pertama kali menyatakan optimistis ialah Luhut Binsar Panjaitan. Ia juga meminta agar masyarakat melakukan hal senada dalam melihat ancaman resesi.
Menurut proyeksi Luhut, ekonomi domestik tahun ini tumbuh 0 persen hingga 0,5 persen. Perkiraan itu sama dengan hitung-hitungan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
“Kemungkinan resesi ada saja, tapi kita harus optimis harus ada itu. Sekarang kita kerja keras kalau bisa 0 atau 0,5 persen, anything can happens,” kata Luhut dalam rakernas Apindo secara virtual, Kamis (13/8).
Airlangga juga Optimistis Indonesia Tidak Resesi
Setelah Luhut, giliran Airlangga yang menyampaikan prediksi mengenai ekonomi akan tumbuh positif. Meski kuartal kedua minus 5,32 persen, ekonomi kuartal ketiga menurutnya bakal membaik dan terhindar dari resesi.
Airlangga juga memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan di 2020, berada di rentang minus 0,5 persen hingga positif 1 persen.
"Di kuartal ketiga, jadi proyeksi yang ada Indonesia tetap optimis. Tahun 2020 diproyeksikan minus 0,5 persen sampai dengan positif 1 persen" ujar Airlangga saat meresmikan Hari Belanja Diskon Indonesia secara virtual, Kamis (14/8).
Erick Thohir Sayangkan Sikap Pesimistis Melihat Ekonomi Akan Resesi
Adapun menteri lain yang punya pikiran seperti itu, yakni Menteri BUMN Erick Thohir. Erick meyakini kondisi ekonomi Indonesia saat ini jauh lebih bagus ketimbang banyak negara yang telah mengalami resesi.
Selain itu, Erick juga menyayangkan banyaknya pihak yang pesimistis perekonomian bakal terperosok.
"Kita minus 5,32 persen, Singapura minus 13 persen, Filipina minus 16 persen, Malaysia minus 17 persen. Kita lebih baik dari mereka. Kalau bukti seperti ini, kenapa kita mesti pesimis? Kita yakin ke depan kita akan baik," ujarnya di Milenial Fest, Sabtu (15/8).
Sri Mulyani Makin Waspadai Resesi
Berbeda dengan tiga rekannya itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani justru kian mewaspadai ancaman resesi. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu melihat ancaman resesi makin di depan mata.
Ia merevisi proyeksinya terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini bisa minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen. Padahal sebelumnya, skenario terberat menurut Sri Mulyani, hanya minus 0,4 persen.
Kuartal III baginya harus benar-benar diwaspadai. Dia berpesan agar jangan hanya mengandalkan pemerintah untuk mendorong perekonomian. []