GELORA.CO - Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswesan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurthi Yudhoyono mendadak ramai diperbincangkan di jagat raya Twitter sejak 24 jam kemarin Minggu (9/8).
Seorang netizen pengguna akun Twitter @Penasar86710159 memposting sebuah poster bergambar Anies Baswedan saat bersalaman dengan putra sulung Presdien ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono tersebut bertuliskan Capres-Cawapres 2024.
Unggahan tersebut menarik Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno berkomentar dan memaparkan analisis politiknya terkait fenomena poitik yang tengah terjadi belakangan ini.
Dia mengatakan, postingan Anies-AHY adalah satu bentuk simulasi yang disampaikan seluruh masyarakat, apalagi mengingat akun @Penasar86710159 mengomentari poling "AHY dan pasangannya" versus "Prabowo dan pasangannya"
Di mana dalam poling yang berlangsung selama 24 jam itu, "AHY dan pasangannya” meraih dukungan 67,7 persen. Sementara “Prabowo dan pasangannya” hanya mengantongi 5,4 persen dukungan. Adapun pilihan “Tidak memilih” meraih tempat kedua dengan 23,2 persen, dan di posisi terakhir “Ragu-ragu” (3,7 persen).
"Semua orang, semua pihak, semua kalangan berhak melakukan simulasi pencapresan di 2024. Entah itu poling entah itu survei, itu kan bagian dari demokrasi kita ya," ujar Adi Prayitno saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Senin (10/8).
Namun lebih dalam lagi, Akademisi Universitas Syarif Hidayatullah UIN Jakarta ini melihat poling ini juga merupakan perwujudan dari kemungkinan Prabowo Subianto dan Puan Maharani maju di Pilpres 2024 mendatang.
Karena menurutnya, saat ini Partai Gerindra dan PDIP hubungannya sedang mesra membangun koalisi politik, yang beberapa hari lalu dipertontonkan di dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Gerindra, Sabtu (8/8).
"Jadi kalau ada poling-poling semacam itu orang ingin meramaikan momentum politik. yang kedua, ingin menyampaiakan kepada publik tentang betapa pilpres 2024 akan sangat dinamis," terangnya.
Oleh karena itu, Adi Prayitno berkesimpulan bahwa simulasi Pilpres 2024 yang dibuat oleh akun @Penasar86710159 kemungkinan terjadi di realitanya nanti.
"Nah, duet AHY sama Aneis masuk akal juga, karena dua tokoh ini punya bekal elektoral, tinggal cari dukungan partai aja. Anies elektabilitasna bagus, AHY juga bagus," demikian Adi Prayitno menambahkan. []