GELORA.CO - Puluhan ribu massa yang tak mempercayai virus corona menggelar demonstrasi besar-besaran di Trafalgar Square, London, Inggris, pada Sabtu (29/8). Mereka memprotes protokol pembatasan dan vaksinasi.
Dilansir dari Metro UK, demonstrasi bertajuk 'Bersatu demi Kebebasan' ini dimulai pada siang hari. Mereka menuntut 'diakhirinya kebohongan pemerintah' dan 'pemulihan semua kebebasan'.
Foto-foto unjuk rasa menunjukkan mereka memegang papan dan spanduk yang memperingatkan bahwa virus corona itu hanyalah hoaks. Seorang pria memegang plakat buatan dengan tulisan 'vaksin itu tidak wajib'.
Sementara itu, demonstran lainnya memplesetkan singkatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjadi Organisasi Hoaks Dunia. Ia juga memegang tulisan yang menyerukan 'akhiri tirani medis'. Seorang demonstran lainnya pun mengatakan itu ilmu pengetahuan palsu dan serupa dengan flu yang parah.
Para pengunjuk rasa itu berkerumun tanpa memakai masker. Bahkan, selebaran acara tersebut mengatakan demonstrasi ini akan diisi pengakuan para dokter dan perawat profesional terbaik.
Demonstrasi anticorona juga digelar di Berlin, di mana ribuan orang berkumpul di Gerbang Brandenburg. Polisi telah mencoba menghentikan unjuk rasa, tetapi pengadilan regional Jerman mengizinkan aksi tersebut. Sekitar 3 ribu petugas pun dikerahkan untuk mengendalikan kerumunan sekitar 20 ribu orang.
"Krisis virus corona atau tidak, kita harus mempertahankan kebebasan kita," kata seorang demonstran bernama Christina Holz.
Begitu massa memulai pawai dari gerbang, polisi memutuskan membubarkannya lantaran orang-orang tak mengikuti protokol jarak sosial.
"jarak minimum tak dipatuhi sebagian besar demonstran, meski kami berulang kali memintanya. Tak ada pilihan selain membubarkan aksi," kata polisi.[]