GELORA.CO - Irak telah mengumumkan pihaknya membatalkan kunjungan Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar yang direncanakan akan pergi ke Baghdad pada Kamis (13/8), besok.
"Kami mengumumkan pembatalan kunjungan Menteri Pertahanan Turki ke Irak yang dijadwalkan pada Kamis," ujar Kementerian Luar Negeri Irak, mengutip Sputnik.
Pembatalan dilakukan setelah pesawat tanpa awak Turki menyerang wilayah Irak di Sidekan, Provinsi Erbil dan menewaskan dua tentara penjaga perbatasannya pada Selasa (11/8).
Sementara itu, berdasarkan siaran TV Al Sumaria, ada lima prajurit Irak yang meninggal, bersama dengan 10 anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
Pemerintah Irak sendiri sudah mengutuk serangan tersebut dan mengecamnya karena Turki telah melanggar kedaulatan, hukum internaisonal, dan Piagam PBB. Lebih lanjut, pemerintah Irak juga memanggil Dutabesar Turki di Baghdad.
"Kementerian Luar Negeri akan memanggil duta besar Turki dan memberinya catatan protes sehubungan dengan serangan itu," tambah kementerian.
Selama ini, Ankara sangat gencar memerangi PKK, yang mengupayakan pembentukan otonomi Kurdi di Turki. Turki juga telah mengklasifikasikan PKK sebagai organisasi teroris sejak awal 1980-an.
Pada 2013, PKK dan Turki menandatangani gencatan senjata. Kendati begitu, kesepakatan tersebut runtuh pada 2015 setelah Turki mengatakan, militan PKK telah melakukan beberapa serangan teror.
Pangkalan PKK sendiri banyak terletak di Irak bagian utara. Di sana mereka secara teratur diserang oleh Turki, baik menggunakan serangan militer darat maupun udara.[rmol]