GELORA.CO - Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) diyakini banyak pihak tak lepas dari bagian manuver politik.
Hal itu didasari bahwa sejumlah deklrator gerakan yang dimoroti Din Syamsuddin cs itu adalah orang-orang dengan latar belakang politik.
Selain itu, deretan para tokoh gerakan itu adalah kelompok orang yang selama ini berseberangan dengan Pemerintahan Jokowi.
Terlebih, deklarasi dilakukan di tengah semua pihak tengah bekerja keras menanggulangi pandemi Covid-19.
Menanggapi itu, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menilai tidak ada yang salah ketika KAMI dianggap berpolitik.
“Anehnya, ada yang membantah dan bilang bahwa KAMI tidak berpolitik,” ujar Mahfud kepada wartawan, Jumat (21/8/2020).
Mahfud menyebut, tidak ada yang salah ketika suatu kelompok berpolitik.
Sebab, konstitusi Indonesia yang menganut sistem demokrasi juga membolehkan untuk hal itu.
“Memangnya mengapa sih kalau berpolitik? Itu kan bukan hanya boleh, melainkan juga keniscayaan,” ucapnya.
“Yang lucu, sering ada anggota DPR yang bilang, ‘jangan bermain politik di sini’, padahal di DPR memang tempatnya berpolitik. Masa, orang datang ke DPR dilarang berpolitik?,” jelasnya.
Untuk diketahui, dalam deklarasinya, sederet tokoh tampak hadir di Tugu Proklamasi.
Di antaranya Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, Refly Harun, Said Didu, Rocky Gerung, Ichsanuddin Noorsy, dan Ahmad Yani.
Din Syamsuddin menyatakan, KAMI KAMI bertujuan untuk menyelamatkan Indonesia.
Din juga menyebut bahwa KAMI adalah gerakan moral dari seluruh rakyat Indonsia untuk menegakkan kebenaran, keadilan dan keadilan sosial.
Sebagai gerakan moral, KAMI hanya bergerak berdasarkan moral dan kebenaran yang diyakini berdasarkan keadilan dan kejujuran.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini mengakui, KAMI akan tetap berpolitik moral yang didasarkan pada nilai-nilai moral.
Namun demikian, Din tak memungkiri pasti ada saja nantinya pihak-pihak yang akan menggembosi gerakan masyarakat sipil ini.
“Sangat mungkin ada yang tidak suka dengan kita, bukan tidak mungkin ada gejala dan gelagat menghalangi kita,” ujarnya saat deklarasi.
“Sangat mungkin ada tekanan dan intimidasi dan berbagai bentuk rekayasa yang ingin menggembosi gerakan kita,” katanya.
Akan tetapi, ia meyakini bahwa semangat perjuangan KAMI semta-mata demi bangsa dan negara.
Untuk itu, ia memastikan KAMI pantang surut dan tetap akan maju.
“Mungkin ada yang ingin mengacau, menghasut, maka jangan terhasut, jangan terprovokasi,” tuturnya.[psid]