GELORA.CO - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD menilai, hal yang biasa jika ada sekelompok orang berkumpul membuat suatu gerakan membahas soal politik.
"Ketika ada sekelompok orang berkumpul dan membuat statement dituding sebagai gerakan politik. Yang dituding bilang bikin politik. Sebenarnya yang menuding dan yang dituding sama-sama berekspresi politik krn berbicara tentang negara. Salah satu asal kata politik adalah "polis" (Yunani) yang berarti negara," tulis Mahfud di akun Twitter-nya @mohmahfudmd, dikutip Jumat, 21 Agustus 2020.
Mantan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) ini menegaskan, berbicara mengenai kebijakan juga sudah otomatis berpolitik. Sama halnya seperti adanya seruan untuk membuat petisi.
Baca juga: Mahfud MD: Tidak Ada Islamophobia Saat Ini
"Sama juga jika kita berbicara tentang kebijakan atau membuat petisi tentang kebijakan negara itu adalah ekspresi politik. Tak perlu menolak dgn mengatakan "Ini bukan politik". Salah satu asal kata politik adalah "policy" yang berarti kebijakan. Kalau berbicara tentang kebijakan berarti bicara berpolitik," tulis Mahfud.
Karena itu, mantan Menteri Pertahanan ini menilai tidak perlu mengelak jika gerakannya dituding politik. Menurut Mahfud, berpolitik memang tidak harus membuat partai politik.
"Jadi tak perlulah kita takut dikatakan berpolitik sebab berpolitik itu berarti bernegara atau ikut memikirkan atau mengurus kebijakan negara. Yang harus dipahami berpolitik itu tidak sama dengan berpartai politik. Berpartai politik itu hanya sebagian kecil dari aktivitas politik," kata Mahfud.
Ketika ada sekelompok orng berkumpul dan membuat statement dituding sbg gerakan politik. Yg dituding bilang bkn politik. Sebenarnya yg menuding dan yg dituding sama2 berekspresi politik krn berbicara ttg negara. Salah satu asal kata politik adl "polis" (Yunani) yg berarti negara.
— Mahfud MD (@mohmahfudmd) August 20, 2020
Seperti diketahui, belakangan muncul gerakan KAMI yang tengah menyita perhatian publik. Salah satu deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yakni Din Syamsuddin, mengatakan deklarasi KAMI adalah untuk menyelamatkan bangsa Indonesia saat ini. Din menyebut KAMI lebih sebagai gerakan moral.
"Kami sebagai gerakan moral bersama kita bergerak dan berjuang untuk itu," kata Din di acara deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Agustus 2020.[viva]