GELORA.CO - Sepasang suami dan istri berhasil selamat meskipun keduanya berada di lokasi berjarak hanya 600 meter dari pusat ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut, Lebanon. Keduanya merasa beruntung bisa selamat dan kini menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat.
Seperti dilansir CNN, Jumat (7/8/2020), Imad Khalil dan istrinya, Lina Alameh, kini sama-sama terbaring di ranjang rumah sakit dengan luka-luka di sekujur tubuh mereka. Keduanya terkena pecahan kaca dan puing-puing dari apartemen mereka yang berada di lantai 11.
Lina membutuhkan operasi selama tiga jam. Sementara Imad, yang menurut Lina mengalami luka serius dan harus ditandu menggunakan potongan pintu menuruni tangga darurat dari lantai 11, membutuhkan operasi selama enam jam.
Apartemen pasangan ini yang dibeli dua tahun lalu, kini nyaris hancur. Melalui pencitraan satelit, CNN mengkalkulasi bahwa apartemen pasangan ini berjarak 585 meter dari pusat kawah yang terbentuk akibat ledakan dahsyat pada Selasa (4/8) waktu setempat.
Pasangan ini menyaksikan langsung bagaimana kebakaran di pelabuhan Beirut yang tadinya kecil berubah menjadi ledakan dahsyat yang memicu kerusakan besar.
Berbicara kepada CNN melalui telepon, Lina menyebut semuanya berawal dari suara mirip kembang api. Pasangan ini bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi di pelabuhan Beirut dari balkon apartemen mereka di lantai 11. Pasangan ini bahkan sempat menayangkannya via livestreaming pada akun media sosial mereka.
Video yang direkam pasangan ini dari balkon menunjukkan momen saat awal kebakaran terjadi, kemudian saat muncul bola api yang merupakan ledakan pertama hingga momen saat ledakan kedua yang lebih besar terjadi. Catatan waktu dalam video menunjukkan ledakan kedua terjadi sekitar 33 detik setelah ledakan pertama.
"Semua yang saya ingat adalah terlempar ke udara," ucap Imad kepada CNN melalui telepon, dari ranjang rumah sakit.
Ledakan kedua membuat Lina dan Imad sama-sama tak sadarkan diri. Lina terbangun lebih awal dan melihat suaminya mengalami banyak luka akibat serpihan kaca di sekujur tubuhnya dengan pendarahan hebat. Saat itu Imad masih tak sadarkan diri. Merasa khawatir, Lina terus berupaya hingga akhirnya berhasil membangunkan suaminya, yang mengatakan 'Saya sekarat' kepadanya.
Kondisi Lina saat itu mengalami luka cukup parah, dengan sikunya retak akibat terlempar menghantam pintu kaca dan otot tendonnya putus serta punggungnya terluka. Dia juga mengalami banyak luka sobek akibat serpihan kaca.
Imad sendiri mengalami luka lebih parah, mulai dari kepala hingga kaki dibalut perban. Bagian pergelangan kaki dan lutut Imad mengalami luka sobek yang parah, dan paha sebelah kanannya mengalami patah tulang.
Lina sempat berupaya menyeret suaminya ke pintu, namun dia tidak kuat. Meskipun mengalami luka-luka, Lina memaksakan diri untuk turun ke bawah menggunakan tangga darurat. Bahkan karena merasa sangat lemah dan takut pingsan lagi, Lina menyeret tubuhnya dalam posisi duduk saat menuruni 10 lantai.
Setibanya di jalanan, Lina menemukan seorang polisi yang merupakan temannya. Sang polisi bersama beberapa orang lainnya menaiki tangga untuk mengevakuasi Imad. Mereka menggunakan potongan pintu sebagai tandu. Begitu keduanya tiba di lantai dasar, mereka berhasil dievakuasi ambulans.(dtk)