GELORA.CO - Muhammed Junaid duduk di kursi paling belakang Air India Express. Menjelang pesawat mendarat, Muhammed Junaid merasa ada sesuatu yang tidak beres.
Muhammed Junaid menyebut, ketika pesawat Boeing-737 dengan penerbangan IX
1344 dari Dubai itu tersentak angin kencang saat mendekati Kota Kozhikode, India selatan. Sehingga pesawat itu berputar-putar dan malah menambah kecepatan di landasan pacu. Padahal ketika sedang hujan deras. Akibatnya meluncur menuruni lereng tajam dan pecah menjadi dua.
“Semua ini terjadi dalam 15 detik,” katanya kepada Reuters melalui telepon, Sabtu (8/8).
Beruntung Junaid dan beberapa penumpang lainnya duduk di bagian belakang pesawat dan jauh dari reruntuhan. Lantas dia berusaha menyelamatkan diri. Kepala Junaid terbentur langit-langit kabin pesawat. Bibirnya berdarah.
“Untung tidak ada yang parah terjadi pada saya, terima kasih Tuhan,” katanya seperti dilansir Channel News Asia.
Diketahui, pesawat Air India Express Boeing 737 jatuh jauh 100 meter dari landasan pacu. Beruntung pesawat yang mengangkut 191 penumpang dan awak itu tidak terbakar.
Kepada Reuters, Gopalakrishnan selaku kepala Distrik Malappuram mengatakan, salah satu dari dua pilot yang tewas dalam kecelakaan itu bernama Deepak Sathe. Dia adalah mantan pilot pesawat tempur Angkatan Udara.
“Semua penumpang telah dirawat di berbagai rumah sakit. Mereka juga sedang diuji untuk Covid-19,” kata Gopalakrishnan seperti dilansir dari Channel News Asia, Minggu (9/8).
Dilansir AFP, otopsi jenazah akan dilakukan sesuai dengan protokol Covid-19. Polisi senior setempat Abdul Karim mengatakan, 15 penumpang dalam kondisi serius dan dirawat di rumah sakit setempat.[jpc]