Kemarahan Jokowi Pada Menterinya Sinyal Kuat Bakal Ada Perombakan

Kemarahan Jokowi Pada Menterinya Sinyal Kuat Bakal Ada Perombakan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Presiden Joko Widodo kembali meluapkan kekecewaannya terhadap kinerja para Menteri Kabinet Indonesia Maju.

Sebabnya, para anak buahnya sampai saat ini belum mampu mengendalikan lojakan kasus virus corona baru (Covid-19) dan mengantisipasi dampak ekonomi imbas pandemik itu.

Saat membuka Rapat Terpatas Senin (3/8) lalu itu, Jokowi terang-terangan menginginkan anak buahnya lebih lincah dan lebih cepat.

Ia mengaku kecewa karena di saat negara menghadapai situasi krisis, para menterinya terkesan tidak tahu prioritas dan sepertinya hanya menjalankan aktivitas harian.

Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif'an memiliki tafsir dari pernyataan politik Jokowi saat memimpin Ratas dengan menteri dan beberapa pimpinan lembaga itu.

Ali Rif'an menengarai kemarahan Jokowi yang berulang kali itu karena benar-benar kecewa dengan kinerja anak buahnya. Jokowi melihat instruksinya saat disampaikan pekan lalu belum dilaksanakan dengan baik.

"Marahnya Presiden Jokowi sinyal kuat bahwa dia masih kecewa dg kinerja para pembantunya. Artinya, peringatan yg diberikan beberapa pekan lalu tdk mampu dijalankan para menteri dg baik," demikian pendapat politik Ali RIf'an saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu dini hari (5/8).

Ali Rif'an pun berpendapat, jalan keluar kondisi lemahnya kinerja para menteri adalah perombakan kabinet.

Dalam pandangan eks Manajer riset Poltracking Indonesia ini, Jokowi harus segera mencari pengganti yang memiliki kecerdasan, responsif menghadapi krisis yang diakibatkan bencana non alam seperti saat ini.

"Tentu solusi atas semua itu adalah reshuffle. Namun perlu dicatat, dalam reshuffle, Jokowi harus memastikan menteri pengganti adalah sosok yang cerdas, responsif terhadap perubahan (khususnya di era  pandemik). Bahkan sebaiknya, pilih para profesional muda yang punya experience penanganan massa," demikian analisa Magister Politik Universitas Indonesia ini.

Ali Rif'an bahkan mengusulkan format perombakan yang harus dilakukan Jokowi menjelang satu tahun pemerintahnnya. Ali Rif'an meminta Jokowi mengakomodir kalangan profesional muda yang berasal dari ormas terbesar seperi Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

Profesional muda NU dan Muhamadiyah perlu juga diakomodir. Dua ormas besar tersebut belakangan ini berteriak lantang karena merasa punya stok SDM berlimpah namun tak masuk kabinet. Sebaiknya reshuffle dilakukan sebelum tgl 20 agustus," demikian usulan Ali Rif'an. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita