Mantan Ketum PP Muhammadiyah itu menyerukan agar para pendukung KAMI tidak melakukan gerakan sendiri-sendiri.
Ditegaskan bahwa deklarasi ini bukanlah akhir dari gerakan moral KAMI. Namun, baru sebuah awal gerakan KAMI.
“Maka mulai saat ini dari tempat bersejarah ini, KAMI bertekad memulai gerakan moral untuk perbaikan dan perubahan Indonesia ke arah Indonesia yang lebih baik,” ujar Din.
Dia menyerukan agar gerakan menunggu komando dan pesan dari tiga Presidium KAMI.
Yakni Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, dan Ketua Umum Komite Khittah NU 1926 Prof Rochmat Wahab.
“Dengan dukungan 150 deklarator, yang merupakan anggota Dewan Deklarator KAMI, kita (KAMI) akan mulai untuk bergerak,” kata Din.
Sementara, saat KAMI mendeklarasikan diri, ada juga massa yang menggelar demonstrasi.
Massa aksi tandingan itu berlangsung di depan areal penyelenggaraan deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/8).
Berdasarkan pantauan , puluhan massa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Milenial Indonesia (KAMI) tersebut menggelar aksi tepat di Jalan Proklamasi menuju Tugu Proklamasi.
Mereka menilai Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia merupakan sebuah perkumpulan yang akan mengganggu pemerintahan Joko Widodo.
"Jangan tulari rakyat dengan virus kebencian pada pemerintah," demikian tulisan yang ada di poster yang dibawa massa aksi tandingan. (*)