PEMBENTUKAN Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) mendapat respons bagus di kalangan masyarakat. Ada harapan yang digantungkan kepada koalisi tokoh-tokoh yang tergabung dalam KAMI tersebut.
Dasar penyelamatan adalah menolong negara yang tenggelam akibat salah kelola para penyelenggara negara.
Era pemerintahan Jokowi tercatat kondisi parah hampir di segala bidang baik ekonomi, politik, budaya, maupun agama. Sulit menyebut adanya prestasi dari kinerja kepemimpinannya.
Pandemi Covid-19 sebagai musibah pun masih dijadikan lahan untuk menggerus uang negara melalui peraturan perundang-undangan yang berbau rekayasa.
KAMI nampaknya bukan untuk "kami" tetapi untuk kita. Kita sebagai rakyat yang merasa tersumbat aspirasi oleh hegemoni, oligarkhi, atau tirani.
Para tokoh yang berhimpun dalam koalisi sebagian besar diantaranya adalah para senior yang berkategori "selesai dengan urusan dirinya" artinya memiliki spirit pengabdian penuh untuk mengkontribusikan sisa usia bagi kemashlahatan rakyat, bangsa, dan negara.
Bagi suatu perubahan ke arah yang lebih baik, kekuatan infrastruktur politik tentu menentukan.
Di saat partai politik terkooptasi oleh kekuasaan kapitalistik, kelompok penekan tersandera oleh kekuatan represif, dan media yang menderita sesak nafas akut, maka keberadaan tokoh politik (political figure) yang berhimpun untuk menyuarakan aspirasi rakyat menjadi sangat penting. Sebagai wujud dari gerakan moral politik aspiratif.
Aspirasi publik bergaung untuk keyakinan bahwa menyelamatkan negeri harus dimulai dengan dialog. Dialog agar muncul kesadaran bahwa Presiden sebaiknya mundur dari jabatannya.
Dengan kepemimpinan baru maka langkah pembenahan dilakukan mungkin secara segmenter atau elementer. Seluruhnya berbasis ideologi dan konstitusi.
KAMI adalah fenomena tersendiri. Wadah silaturahmi untuk menyelamatkan negeri. Kiprahnya dinanti oleh rakyat yang semakin terhimpit dan tereliminasi. Koalisi aksi bukan sekedar basa basi tetapi merealisasikan amanat Proklamasi.
"Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain dilaksanakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya".
Dua spirit Proklamasi yaitu merdeka dari penjajahan dan pemindahan kekuasaan harus dilakukan secara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
KAMI adalah koalisi cerdas, berani, dan berdaya guna.
Berjuang demi kebaikan bangsa dan negara.
M. Rizal Fadillah
Pemerhati politik dan kebangsaan.