GELORA.CO - Kemunculan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) diapresiasi. Koalisi ini layak dipandang sebagai bagian dari bentuk demokrasi Indonesia untuk mengingatkan pemerintah.
Anggota Komisi III DPR RI Muhammad Nasir Djamil mengatakan bahwa KAMI memiliki fungsi untuk mengingatkan pemerintah agar mampu menjalankan kebijakan demi kebaikan masyarakat luas dan juga untuk politik.
“Bayangkan kalau enggak ada orang-orang kritis kayak gini. Pemerintah ini bisa jatuh ke jurang, makanya diingatkan oleh mereka. Jangan kanan kali, jangan ke kiri kali. Nanti bisa masuk jurang,” katanya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (16/8).
Dia meminta agar pemerintah tidak berpikir bahwa kemunculan KAMI merupakan ancaman. Dia tidak ingin era Orde Baru yang mengekang kebebasan berpen dapat kembali terjadi di negeri ini.
“Jadi enggak boleh ada pemikiran seperti orde baru, ketika ada petisi waktu itu dianggap merongrong kewibawaan Presiden Soeharto, padahal bukan itu,” tegasnya.
“Presiden kita ini kan presiden yang tidak punya masa lalu sebenarnya, dia terbebas itu yang dikampanyekan oleh pendukungnya. Justru karena dia tidak punya masa lalu lah dia kemudian dia harus mendukung ini (KAMI) agar tidak mendukung cara otoriter itu,” demikian Nasir Djamil. []