GELORA.CO - Sejumlah tokoh bangsa yang tergabung dalam Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) akan menyampaikan sedikitnya delapan tuntutan kepada pemerintah pada deklarasi 18 Agustus 2020 nanti.
Delapan tuntutan ini terkait sikap KAMI menyikapi kondisi bangsa Indonesia yang terjadi dewasa ini.
Salah satu deklarator KAMI Din Syamsuddin mengatakan, delapan tuntutan itu termaktub dalam Maklumat Menyelamatkan bangsa Indonesia.
Kata Din, latarbelakang KAMI ini merupakan bentuk prihatinan masyarakat terhadap bangsa Indonesia, khususnya terkait ekonomi, politik, sosial budaya, hukum dan HAM hingga sumber daya alam (SDA).
"Termasuk sumber daya alam, kami akan jelaskan nanti terjadi penyimpangan. KAMI juga mengajukan delapan tuntutan, ada tuntutan ke penyelenggara negara, pemerintah, dan secara spesifik ke Presiden," ucap Din Syamsuddin di Aston Hotel, TB Simarupang, kawasan Jakarta Selatan, Jakarta, Sabtu (15/8).
Ketua Dewan Pertimbangan MUI itu menyatakan, beberapa keprihatinan tersbeut antara lain penyimpangan yang terjadi di sejumlah sektor hingga persoalan masuknya tenaga kerja asing (TKA) di berbagai daerah.
"Tapi dijawab pemerintah sudah sesuai prosedur. Ini contoh kecil dan ini diabaikan, bahkan disikapi dengan kesombongan dan keangkuhan," jelasnya.
Din menegaskan, KAMI merupakan gerakan moral rakyat Indonesia dari berbagai elemen dan komponen yang berjuang bagi tegaknya kedaulatan negara, terciptanya kesejahteraan rakyat, dan terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"KAMI didukung para tokoh dari berbagai elemen, berbagai profesi, dari cendikiawan, kaum buruh, dan lainnya. Ini koalisi yang majemuk, baik antar agama, suku dan profesi," tegasnya.
Adapun tokoh yang dijadwalkan hadir pada saat penyampaian Maklumat Menyelamatkan Indonesia antara lain; Puteri Bung Karno Rachmawati Soekarnoputri, Refly Harun, Marwan Batubara, Gatot Nurmantyo, Bachtiar Chamsyah, Rochmat Wahab.
Kemudian, Ahmad Yani, Ichsanudin Norsy, Said Didu, Habib Muhsin Alatas, Rocky Gerung, Laode Kamaluddin, MS Kaban, dan masih banyak tokoh bangsa yang lainnya.[]