GELORA.CO - Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Erick Thohir sudah sepantasnya memberikan contoh baik bagi masyarakat. Termasuk jika ia membentuk relawan untuk uji klinis tahap III vaksin Covid-19 buatan Sinovac, China, Erick harus bersedia ikut dalam relawan tersebut.
Begitu kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Senin (10/8).
"Jika ingin memberi contoh yang baik kepada masyarakat. Harusnya Erick Thohir lah yang pertama jadi relawan uji klinis vaksin. Setelah Erick Thohir, baru yang lainnya," kata Ujang Komarudin.
Menurut pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini, pejabat negara seharusnya paling terdepan berkorban untuk rakyatnya. Sebab, dia dipilih sebagai pejabat untuk melayani rakyat.
"Itu lah lucunya menjadi pejabat di negeri ini. Harusnya Erick Thohir yang terdepan dan pertama menjadi relawan uji klinis vaksin Covid-19. Pejabat negara itu kan pelayan masyarakat. Jadi sebelum rakyat yang memulai. Diawali dari pejabatnya dulu," demikian Ujang Komarudin.
Menteri BUMN yang juga Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Erick Thohir mengatakan pihaknya sedang mencari dan mengumpulkan 1.620 relawan untuk uji klinis tahap III vaksin Covid-19 buatan Sinovac, China.
Para relawan tersebut akan disuntik vaksin pada awal September mendatang.
Namun, Erick menyatakan keengganan menjadi salah satu relawan uji klinis tahap III vaksin Covid-19. Menurutnya, tidak etis jika dia terlibat menjadi relawan tersebut dan mengikuti uji klinis vaksin.
"Kayaknya enggak etis kalau saya, lebih baik relawan-relawan yang sesuai dengan prototipe yang sedang dicari," ujar Erick Thohir.
"Bukannya saya takut enggak mau disuntik ya, tapi ya kayaknya sebagai Menteri BUMN disuntiknya agak belakang lah," imbuh dia.[rmol]