Jika KAMI Jadi Parpol, Gatot Nurmantyo: Pasti Saya Tak Ada di Situ

Jika KAMI Jadi Parpol, Gatot Nurmantyo: Pasti Saya Tak Ada di Situ

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) mulai bermunculan di daerah. Diisukan gerakan tersebut nantinya bakal berubah menjadi partai politik.

Salah satu pendiri KAMI, Gatot Nurmantyo tidak secara tegas menampik isu tersebut. Namun dia memastikan dirinya tak mau terlibat jika KAMI menjadi partai politik.

"Saya tidak. Jadi ingat, kalau kita berubah jadi parpol, pasti saya tidak ada di situ," kata Gatot usai menghadiri deklarasi KAMI Jateng-DIY di Serengan, Solo, Kamis (20/8/2020).

Menurutnya, KAMI adalah sebuah gerakan moral. Gerakan tersebut, kata Gatot, bertujuan meluruskan arah bangsa Indonesia.

"Makanya kami Kesatuan Aksi Menyelamatkan Indonesia poros intinya gerakan moral. Karena politik kalau tidak bermoral akan sangat berbahaya, terjadi politik transaksi. Kemudian ada politik yang meluruskan bangsa Indonesia," kata dia.

Ditanya isu dirinya bakal maju menjadi calon Presiden pada Pilpres 2024, Gatot Nurmantyo tidak merespons. Dia terus berjalan menuju mobil sambil menyapa masyarakat yang hadir dalam acara tersebut.

Gatot sebelumnya juga berorasi dalam acara deklarasi KAMI Jateng-DIY di Solo. Mantan Panglima TNI itu menegaskan dirinya menginisiasi pendeklarasian KAMI bersama sejumlah tokoh, seperti Bachtiar Chamsyah, MS Kaban, Rochmat Wahab dan Din Syamsudin.

"Saya bukan ikut-ikutan. Saya yang mendirikan, bersama para tokoh lainnya," kata Gatot dalam orasinya di Solo siang tadi.

Dia mengaku tergerak untuk mendirikan KAMI setelah muncul pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP). Dia pun kembali teringat janjinya saat menjadi tentara, yakni untuk setia terhadap NKRI.

"Ternyata sumpah itu belum saya tunaikan sekarang ini. Seandainya aman, biasa-biasa saja, Pancasila tidak diubah-ubah, saya akan diam. Tetapi kalau ada yang mau mengubah Pancasila menjadi Trisila dan Ekasila, maka saya harus kembali berjuang," ujarnya.

"Umur saya 60 tahun sehingga itu sudah mendekati magrib, dosanya banyak. Kalau saya tidak melaksanakan janji sumpah, saya yakin saya pasti di neraka. Maka saya harus bangkit agar kelak di kemudian hari di padang mahsyar, saya sudah berjuang," kata dia.[]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita