Jadi Relawan Suntik Vaksin China, Bang Ojol: Badan jadi Panas, Mengantuk

Jadi Relawan Suntik Vaksin China, Bang Ojol: Badan jadi Panas, Mengantuk

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Seorang driver ojol, relawan suntik vaksin Covid-19 mengungkapkan efek yang ia rasakan setelah disuntik.

Fadly (32) yang menjalani penyuntikan calon vaksin Covid-19 pada 11 Agustus 2020 lalu.

Ia pun menceritakan efek yang dirasakan tubuhnya setelah disuntik vaksin Covid-19, di antaranya nafsu makan bertambah.

Menurut Fadly, ia justru tidak mengeluhkan sakit apapun setelah disuntik vaksin.

Kendati demikian, ia sempat merasa mengantuk.

Setelah terbangun dari tidurnya, Fadly mengaku jika badannya terasa lebih enak, bahkan ia merasa nafsu makannya meningkat.

"Pas pertama (disuntikan) ngantuk banget, saya kira saya jarang tidur, tapi ngantuknya enggak bisa ditahan. Pas bangun, enak ke badan dan nafsu makan tinggi," ujar Fadly saat dihubungi, Jumat (14/8/2020).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel "Pengakuan Relawan Usai Disuntik Vaksin Covid-19: Badan Terasa Enak dan Nafsu Makan Tinggi"

Fadly juga menceritakan efek lainnya yang ia rasakan setelah disuntik vaksin Covid-19.

Ia mengaku suhu badannya sempat naik, namun perlahan kembali normal.

Kenaikan suhu badannya tersebut masih dalam kondisi wajar dan berangsur hilang.

"Bukan demam sih, tapi agak panas badan. Tapi wajar, saya juga lihat kartu catatan harian kan ada tingkatannya. Kalau bahaya itu suhu badan di atas 39 derajat," kata dia.

Ketua Tim Riset Uji Klinis Fase 3 Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof Kusnandi Rusmil saat dikonfirmasi mengatakan, hingga saat ini sudah ada 21 relawan yang sudah disuntik calon vaksin Covid-19.

Dari hasil evaluasinya sementara, para relawan yang telah disuntikkan tersebut mengalami reaksi ringan, seperti peningkatan suhu tubuh dan nyeri atau bengkak di bekas suntikan.

Namun demikian persentasenya cukup kecil.

Yaitu bengkak di bekas suntikan 1-2 persen dan peningkatan suhu tubuh kemungkinan di angka 15 persen. “Ada beberapa reaksi yang bisa timbul setelah disuntik vaksin,” ujar Prof Kusnandi Rusmil.

Bila ditemukan kasus peningkatan suhu tubuh, lanjut dia, penanganan yang dilakukan hampir sama dengan anak bayi yang baru imunisasi.

Yaitu diberikan parasetamol atau obat penurun panas.

Selama menjalani uji calon vaksin itu, menurutnya setiap relawan akan dipantau kesehatannya selama enam bulan.

Alasan Fadly Mau jadi Relawan Vaksin Covid-19

Sementara itu, Fadly juga menceritakan alasannya mau menjadi relawan suntik vaksin Covid-19.

Hal itu dilakukannya demi kebaikan dirinya sendiri serta istri dan anaknya.

Apalagi, ia setiap hari berjibaku di jalanan mengantar penumpang.

"Saya kerja di luar. Pas saya pulang, saya tidak mau bawa virus sampai istri anak jadi korban. Motivasi besarnya buat masyarakat juga, setelah ini berhasil kan bermanfaat buat orang lain juga," ucapnya.

‎Sejauh ini, uji coba vaksin virus corona ini pertama kali dilakukan di dunia pada manusia.

Untuk vaksin Sinovac buatan China, sudah masuk fase uji coba ke tiga yakni pada manusia.

"Soal efek samping, sempat takut sih. Tapi saya sudah melewati fase takut itu. Tapi yang paling saya takutkan itu, saya tidak bisa kerja dan tidak bisa nafkahi anak istri," ucapnya.

Rencananya, uji vaksin ini akan dilakukan pada 1,620 relawan.

Informasi yang dihimpun, saat ini sudah ada 1,200 relawan.

Ia mengajak warga lainnya untuk sama-sama uji coba vaksin, selagi masih ada kesempatan.

"Jangan takut divaksin. Kalau takut efek samping, perbanyak baca. Jangan terlalu percaya hal-hal lain. Kita harus waspada dengan Covid," ujar Fadly. ***
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita