GELORA.CO - Untuk pertama kalinya ada orang yang memiliki kekayaan di atas US$ 200 miliar menurut Bloomberg Billionaires Index. Sejarah tersebut diraih oleh CEO Amazon Jeff Bezos. Pada hari Rabu, harta pria berkepala plontos itu melampaui US$ 202 miliar atau setara Rp 2.929 triliun (kurs Rp 14.500/US$).
Mengutip CNBC, Kamis (27/8/2020), dia sekarang lebih kaya US$ 78 miliar daripada pendiri Microsoft, Bill Gates, yang berada di nomor dua.
Mundur ke belakang, Bezos juga sempat mencatatkan sejarah dunia pada 2018 ketika kekayaan pribadinya naik di atas US$ 150 miliar. Dirinya berhasil menjadi orang terkaya di dunia pertama kali pada 2017.
Kekayaan pribadinya itu sebagian besar bersumber dari saham Amazon. Kekayaannya telah meroket dalam beberapa tahun terakhir seiring meningkatnya harga saham perusahaan yang dia dirikan itu.
Rekor tertinggi harga saham perusahaan terjadi pada bulan April. Hal itu disebabkan oleh melonjaknya transaksi konsumen di Amazon. Atas meningkatnya harga saham tersebut memberikan investor keuntungan lebih dari 86% sepanjang tahun ini.
Pada Rabu, nilai perusahaan sudah lebih dari US$ 1,7 triliun, menjadikannya perusahaan paling berharga kedua di AS, hanya tertinggal dari Apple.
Pandemi COVID-19 telah membantu mendorong pertumbuhan tersebut. Sebab, konsumen beralih ke toko online untuk memenuhi kebutuhan seperti masker dan pembersih tangan, serta memesan bahan makanan.
Lonjakan permintaan itu berada di belakang ledakan hasil kuartal II Amazon, ketika pendapatan mencapai US$ 88,9 miliar dan melaporkan keuntungan yang lebih baik dari perkiraan meskipun menghabiskan miliaran dolar AS untuk investasi terkait virus Corona.
Kemungkinan kekayaan bersih Jeff Bezos akan mencapai $ 200 miliar lebih cepat jika bukan karena perceraiannya tahun lalu dari MacKenzie Scott.
Scott, yang sekarang berada di peringkat ke-13 di indeks miliarder, menjadi salah satu wanita terkaya di dunia setelah perceraiannya ketika dia menerima 4% saham di Amazon, yang memberinya kekayaan US$ 37 miliar. Kekayaan pribadinya sekarang mencapai lebih dari US$ 66 miliar pada hari Rabu.(dtk)