GELORA.CO - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur menyampaikan, Kota Surabaya kembali berstatus zona merah atau berisiko tinggi penularan setelah sempat zona jingga atau berisiko sedang selama sembilan hari.
Anggota Gugus Kuratif Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim Makhyan Jibril membenarkan hal tersebut dan telah ditampilkan pada laman Satgas Covid-19 Pusat di https://covid19.go.id/peta-risiko.
”Surabaya dari sebelumnya sempat zona oranye (jingga), sekarang kembali menjadi merah. Otomatis Satgas Covid-19 Jatim juga mengikuti. Karena zona itu kewenangan pusat,” ujar Makhyan Jibril seperti dilansir dari Antara di Surabaya.
Selain Kota Surabaya, daerah yang berstatus zona merah lainnya adalah Kabupaten Sidoarjo. Berdasar data pada Rabu (19/8), di Surabaya jumlah kasus baru mencapai 120 orang, sembuh 195 orang, dan meninggal dunia enam orang. Sedangkan, di Sidoarjo jumlah kasus baru mencapai 63 orang, sembuh 50 orang, dan meninggal dunia enam orang.
Berikutnya, untuk daerah zona jingga atau daerah dengan risiko sedang penularan Covid-19 saat ini berjumlah 26 daerah, yakni Nganjuk, Bojonegoro, Kota Madiun, Bondowoso, Banyuwangi, Gresik, Kota Malang, Sumenep, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Blitar, Pacitan, dan Lamongan. Selain itu, Kota Mojokerto, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Kabupaten Malang, Jember, Kota Pasuruan, Magetan, Ngawi, Kota Batu, Jombang, Tuban, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, serta Kota Blitar.
Untuk zona kuning atau daerah dengan risiko rendah penularan Covid-19, menurut Makhyan Jibril terdapat 10 daerah. Yakni Bangkalan, Pamekasan, Kota Kediri, Trenggalek, Situbondo, Kabupaten Madiun, Sampang, Tulungagung, Ponorogo, dan Lumajang.
Sementara itu, untuk situasi Covid-19 di Jawa Timur berdasar data nasional pada Rabu (19/8) per pukul 16.00 WIB, terkonfirmasi 335 kasus baru atau total kumulatif mencapai 28.886 kasus. Dari jumlah tersebut, konfirmasi dirawat sebanyak 4.732 orang atau 16,38 persen. Terkait konfirmasi pasien sembuh atau terkonversi negatif dari Covid-19, tambahannya 444 kasus sehingga secara keseluruhan mencapai 20.076 orang atau 76,43 persen. Untuk pasien terkonfirmasi meninggal dunia sebanyak 19 orang, sehingga totalnya sampai sekarang sudah 2.074 orang atau 7,19 persen.
”Dengan demikian, berdasar data dari Gugus Tugas Nasional tersebut, di Jatim belum ada satu pun daerah yang berstatus zona hijau atau tanpa kasus serta tidak terdampak,” terang Makhyan Jibril.[jpc]