Golkar: Ibas Kurang Wawasan!

Golkar: Ibas Kurang Wawasan!

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menyebut ekonomi era Presiden SBY meroket. Golkar menilai Ibas seperti kurang wawasan dengan pernyataan itu.
"Pernyataannya Mas Ibas sangatlah tidak tepat membandingkan perkembangan ekonomi di era saat pandemi COVID-19 dengan kondisi normal di era Presiden SBY," kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Jumat (7/8/2020).

"Pernyataannya terkesan seperti kurang wawasan yang seharusnya disertai dengan melihat dan membandingkan data-data perekonomian yang saat ini dan yang dialami negara-negara lain," imbuh Ace.

 Ace bicara soal kontraksi ekonomi yang terjadi saat ini. Dia menyebut kondisi ini tidak hanya dialami Indonesia, tapi juga negara-negara lain yang menerapkan pembatasan sosial atau lockdown pada Q1-Q2 2020. Pembatasan sosial mengakibatkan turunnya output ekonomi.

Ace menyebut World Bank memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global tahun ini negatif/terkontraksi dan ini menjadi krisis ekonomi terparah sejak The Great Financial Crisis pada 1930-an.

Ace mengakui Indonesia saat ini memang perlu bekerja keras menghindari resesi. Dia menegaskan Jokowi telah melakukan kerja keras itu.

"Oleh karena itu, Pemerintah Jokowi masih terus berusaha memulihkan ekonomi disertai dengan penanganan kesehatan secara seimbang agar keselamatan warga tetap menjadi prioritas," ucap Ace.

Diberitakan sebelumnya, Ibas menyoroti kondisi ekonomi Indonesia saat ini. Ibas menyebut ekonomi era Presiden SBY meroket.

"Terus terang rakyat perlu kepastian, rakyat perlu kepercayaan, dan keyakinan dan bukti, bukan janji. Alhamdulillah, kita pernah membuat itu. Ketika zaman mentor kita Pak SBY selama 10 tahun, ekonomi kita meroket, APBN kita meningkat, utang dan defisit kita terjaga. Pendapatan rakyat naik dan lain-lain, termasuk tentang presentasi tingkat kemiskinan dan pengangguran," ucap Ibas di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/8).(dtk)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita