Muzani menambahkan, agenda KLB juga dilanjutkan dengan mendengarkan pandangan dari setiap DPD. Pun, KLB nanti akan minta pertanggungjawaban Prabowo selaku ketum Gerindra periode 2015-2020.
"Hal ini merupakan sebuah lanjutan dari keputusan rapimnas yang meminta kesediaan Prabowo untuk melanjutkan kepemimpinannya di Partai Gerindra, baik sebagai ketua dewan pembina dan ketua umum," kata Muzani, dalam keterangannya, Kamis, 6 Agustus 2020.
Dia menekankan agar semua kader Gerindra bisa kompak bersama Prabowo. Menurutnya, agenda politik ke depan memerlukan kesolidan Gerindra sebagai mesin partai.
"Berkomitmen membesarkan partai yang kita cintai ini, agar menjadi partai yang solid, kuat dan lebih besar dari sekarang ini," lanjut wakil ketua MPR itu.
Terkait KLB, kata Muzani, pelaksanaan akan dilakukan dengan protokol kesehatan secara ketat. Kondisi di tengah pandemi COVID-19 yang kasusnya terus melonjak jadi perhatian Gerindra.
Dia bilang, dalam KLB tak mungkin mengundang ribuan kader berbondong-bondong dalam satu area lokasi. Sebab, jika dikalkulasikan kisaran total kader Gerindra dalam KLB bisa mencapai 3.000 orang.
Maka itu, KLB akan digelar secara virtual dan fisik. Menurut Muzani, mereka yang hadir secara virtual merupakan seluruh pengurus DPC dan sebagian pengurus DPP.
"Sedangkan mereka yang hadir secara fisik adalah pengurus DPD yang mendapatkan mandat dari DPC di provinsinya," jelas Muzani.
Pun, kader yang hadir secara fisik seperti pengurus DPD, sebagian DPP, dan dewan pembina akan menjalani swab test. Mereka juga mesti mengenakan masker dan sarung tangan serta wajib mencuci tangan.
"Uji swab yang kami lakukan kepada semua peserta kongres adalah bagian dari cara kami menaati protokol kesehatan di masa COVID-19 ini," ujar Muzani. (*)