GELORA.CO - Sebuah video seorang gadis remaja dibully dan ditampar sekelompok remaja lainnya viral dan menghebohkan warga Solo, kemarin pagi. Peristiwa itu terjadi di Alun-alun Kidul, Pasar Kliwon, Solo.
Video berdurasi 30 detik itu terjadi pada Senin (10/8) lalu. Tampak korban tersebut dipaksa untuk berbicara sesuatu hingga disoraki para pelaku. Bahkan salah seorang pelaku menampar wajah korban. Korban pun terlihat hampir menangis setelah menerima tamparan.
Kapolsek Pasar Kliwon, AKP Adis Dani Garta, membenarkan adanya kejadian tersebut. "Itu kejadian hari Senin lalu, pukul 16.00 WIB. Lokasinya betul di Alun-alun Kidul," kata Adis kepada wartawan di Mapolsek Pasar Kliwon, Jumat (14/8).
Unit Reskrim Polsek Pasar Kliwon telah mengamankan sembilan orang yang diduga sebagai pelaku. Polisi juga sudah memeriksa sembilan orang tersebut dan sejumlah saksi.
"Sembilan orang sudah kita amankan. Namun masih kita dalami lagi," kata
Sementara itu, Kapolresta Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak menambahkan, para pelaku masih tergolong anak-anak. Kasus pun ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Solo.
"Kebetulan pelaku adalah anak yang berhadapan dengan hukum sehingga kita harus mematuhi rule. Tadi siang kita amankan, kini ditangani Unit PPA," kata Ade Safri di Mapolresta Solo, kemarin.
Orang tua bocah korban perundungan di Alun-alun Kidul, Pasar Kliwon, Solo, turut diperiksa oleh kepolisian. Wahgito (45), ayah korban, ingin menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan.
"Tadi dimintai keterangan oleh kepolisian. Saya ingin diselesaikan kekeluargaan saja," kata Wahgito di Mapolsek Pasar Kliwon, kemarin.
Meski peristiwa itu sudah terjadi pada beberapa hari lalu, dia mengaku baru melihat video yang viral tersebut pada Jumat (14/8) pagi. Dia merasa sedih dengan insiden yang menimpa anaknya. Namun dia tidak ingin memperpanjang masalah.
"Ya kacau balau lihat videonya. Tapi mereka masih anak-anak. Saya belum pernah lihat mereka," ujarnya.(dtk)