Gatot Nurmantyo Bicara soal Komunisme di Deklarasi KAMI

Gatot Nurmantyo Bicara soal Komunisme di Deklarasi KAMI

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo menyinggung soal pandemi virus corona, oligarki, hingga potensi yang dimiliki Indonesia agar menjadi negara maju. 

Menurut Gatot, Indonesia harus bisa melawan hukum ekonomi. Jika tidak, maka bisa Indonesia bisa menjadi seperti negara komunis. 

"Sedikit saya sampaikan peluang bahwa kita populasi ada 260 juta rakyat yang merupakan pasar domestik yang sangat kuat, sumber daya alam dipakai mencukupi kebutuhan dalam negeri dan diolah lebih bernilai tambah," kata Gatot di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (18/8). 

"Jangan khawatir swasta yang mendapat untung. Karena bila tidak akan melawan hukum ekonomi dan bisa seperti komunis," tambahnya. 

Gatot mengungkapkan kekayaan alam Indonesia luar biasa karena hampir seluruh kebutuhan ada di alam Indonesia. Hal ini, menurut Gatot, yang membuat negara lain juga berkepentingan di Indonesia. 

"Banyaknya SDA mulai dari akik sampai berlian, mulai ikan teri sampai paus semuanya ada yang terpendam di bumi pertiwi. Dalam kondisi seperti itu tentu negeri ini sangat menarik bagi siapa saja, beribu kepentingan negara lain bersilang sengketa di negeri kita, kadang dalam sunyi tetapi tidak jarang pula dalam keriuhan," papar Gatot. 

Menurut Gatot, tak ada yang salah jika negara lain berkepentingan di Indonesia karena dilakukannya untuk kepentingan nasional dan rakyatnya sendiri. Justru, Indonesia yang menurut Gator terlalu berlapang dada. 

"Lantas apa yang keliru? Kitalah yang terlalu berlapang dada membuka diri untuk dieksploitasi tetapi untuk kepentingan mereka bukan untuk kemaslahatan dan keselamatan bangsa Indonesia," sebutnya. 

"Perlunya kita bersatu bahwa sebagai bangsa kita tidak boleh dan jangan mau dipecah belah untuk kepentingan apa pun. Mari kita hentikan segala bentuk pembelahan bangsa dengan alasan apa pun," tegas Gatot. 

Hadir sejumlah tokoh nasional dalam deklarasi itu seperti Din Syamsudin, Ahmad Yani, Rocky Gerung, hingga ekonom Ichsanuddin Noorsy.[]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita