GELORA.CO -Beredarnya sebuah foto Camat dan Sekretaris Kecamatan (Sekcam
Pamotan, Kabupaten Rembang, bersama dengan sekelompok orang yang menggunakan kaos bertuliskan #2020GantiBupati pada Jumat (14/8) yang tersebar di media sosial menuai polemik.
Sekcam Pamotan, Mohammad Imron, membenarkan foto tersebut diambil di ruangan Camat Pamotan. Imron kemudian membeberkan kronologi pengambilan foto yang sempat viral karena diduga ASN tidak netral.
Ia menceritakan, pada Jumat pagi (14/8) sekelompok orang yang mengatasnamakan Paguyuban Mantan Petinggi Rembang (PMPR) dengan memakai kaos warna hitam bertuliskan #2020GantiBupati datang ke kantor Kecamatan Pamotan.
Mohammad Imron mengatakan, tujuan kedatangan ingin mengklarifikasi surat dari Camat Pamotan yang ditujukan kepada Satpol PP Rembang untuk menertibkan spanduk dan benner milik PMPR yang dipasang sepanjang jalur Pamotan-Clangapan.
Menurut PMPR, ada diskriminasi dalam menertibkan spanduk pada jalur Pamotan-Clangapan karena beberapa spanduk yang lain serta dianggap melanggar ketertiban tidak dicopot sedangkan spanduk bertuliskan #2020GantiBupati semuanya dicopot.
"Jadi kita kedatangan tamu dari PMPR, ya kita terima sebagai pejabat publik dan mendengarkan keluhan mereka,” ungkapnya.
Mohammad Imron menambahkan, setelah diskusi dan klarifikasi, pihak PMPR mengajak berfoto dengan camat dan dirinya (Sekcam).
Permintaan tersebut dituruti namun yang beredar di media sosial hanya foto tersebut tanpa ada keterangan bagaimana foto diambil, sehingga muncul kesan bahwa Camat dan Sekcam Pamotan tidak netral dalam Pilkada.
"Ya mereka (PMPR) sebelum pulang minta foto Mas, jadi ya kita turuti. Lha kok malah beredar di medsos beritanya seperti itu,” pungkasnya.
Sementara itu, Komisioner Bawaslu Rembang, Amin Fauzi mengingatkan, ASN harus netral dalam Pilkada dan diimbau untuk berhati-hati dan bijak dalam menggunakan media sosial.
Kejadian seperti yang dialami oleh Camat dan Sekcam Pamotan bisa menjadi pelajaran.
Pasalnya foto bila sudah menyebar dan tidak ada keterangan maupun kronologi yang jelas bisa ditafsirkan bermacam-macam,” katanya. (Rmol)