GELORA.CO - Temuan penggunaan anggaran untuk influencer yang mencapai Rp 90 miliar di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo membuat geram anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto.
Sebab besaran uang tersebut dinilai tak sebanding dengan dana untuk melakukan riset vaksin Covid-19 sebesar Rp 5 miliar.
Soal dana riset vaksin, politisi PKS ini juga menyinggung pidato Jokowi saat sidang MPR 2020 yang menyebut telah mengalokasikan anggaran Rp 25 triliun untuk pembelian vaksin dan alat kesehatan.
“Dibanding total anggaran yang besar itu, alokasi untuk keperluan riset vaksin hanya Rp 5 miliar, sungguh seperti bumi dan langit," ucap Mulyanto lewat keterangannya kepada wartawan, Jumat (21/8).
Dia menambahkan, pemerintah perlu mengkaji ulang dalam membelanjakan anggaran untuk mengimpor vaksin. Sebaiknya, kata dia, anggaran yang besar itu dipakai untuk membiayai riset vaksin Merah Putih secara lebih serius.
Mulyanto prihatin dengan tantangan yang dihadapi para peneliti. Di satu sisi, peneliti diminta bekerja cepat menemukan vaksin Covid-19, tapi di sisi lain pemerintah tidak menyediakan anggaran yang cukup.
Mulyanto menceritakan, dalam salah satu kesempatan rapat dengar pendapat, Kepala LBM Eijkmen mentayakan bahwa anggaran penelitian yang dialokasikan sangat kecil. Ibarat kran air, yang keluar hanya tetesan.
“Ini perlu mendapat perhatian Presiden Jokowi agar kita tidak sekadar menjadi negara pengguna dan pembeli, tetapi mari kita dorong Indonesia menjadi negara pembuat. Kita bisa kalau kita mau,” tutupnya. (Rmol)