GELORA.CO - Berbulan-bulan sudah para peserta didik di seluruh tingkatan tak bisa menjalani kegiatan belajar mengajar di sekolah akibat terdampak pandemik Covid-19.
Sebagai gantinya, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk para siswa di semua tingkatkan.
Namun dalam pelaksanaannya, PJJ tersebut masih jauh dari kata maksimal. Pasalnya tidak semua siswa memiliki kelengkapan gawai untuk mengakses pelajaran secara daring.
Terlebih lagi, kebutuhan pulsa ikut menambah beban para orang tua di tengah situasi sulit seperti saat ini.
Terkait hal itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, membeberkan fakta bahwa kebijakan PJJ sesungguhnya bukanlah kemauan dari Kemendikbud.
"Ini bukan kebijakan yang kami inginkan. Kami terpaksa melakukan PJJ karena adanya krisis kesehatan, maka opsinya adalah masih ada pembelajaran walaupun tidak optimal atau tidak belajar sama sekali," ungkap Nadiem saat menjadi narasumber dalam program 'Mata Najwa', Rabu malam (5/8).
Menurut mantan CEO Gojek ini, situasi hari ini sangatlah menantang. Terlepas dari hal itu, Nadiem juga menyatakan akan menampung semua keluhan dan kritik yang dialamatkan kepada kementerian yang dipimpinnya.
Dan apabila tidak melakukan pembelajaran jarak jauh, maka risikonya akan sangat jauh lebih besar," tandasnya(rmol)