GELORA.CO - Para demonstran membakar bendera nasional Amerika Serikat (AS) dan salinan Alkitab Bible di Portland, Oregon. Aksi yang memicu kecaman itu berlangsung sehari setelah demonstran membakar kepala babi dengan topi polisi.
Aksi bakar bendera dan kitab suci ini berlangsung Jumat pekan lalu waktu setempat. Unjuk rasa ini masih terkait dengan gerakan protes rasisme di Amerika setelah pria kulit hitam George Floyd tewas setelah dicekik polisi kulit putih dengan lututnya Mei lalu.
Sudah lebih dari 60 hari demonstran Black Lives Matter (BLM) beraksi di negeri Paman Sam. Mereka kerap bentrok dengan agen-agen federal yang bersenjata gas air mata. Sedangkan kelompok pengunjuk rasa melawan dengan melemparkan kotoran, pemutih, hingga batu bata.
Demonstrasi Jumat malam sebagian besar berlangsung damai. Tetapi tepat setelah tengah malam, para demonstran terekam kamera menggunakan bendera nasional AS dan Alkitab sebagai kayu bakar untuk api unggun yang dinyalakan di luar gedung pengadilan federal.
"Aktivis sayap kiri membawa setumpuk Alkitab untuk dibakar di depan gedung pengadilan federal di Portland," kata Ian Miles Cheong, editor humanevents.com di Twitter pada Sabtu, seperti dilansir New York Post, Minggu (2/8/2020).
Video dari aksi pembakaran itu menunjukkan pemrotes dengan simbol-simbol "Black Lives Matter" melemparkan Alkitab ke dalam api unggun yang menyala. Video, yang telah menjadi viral, telah ditonton lebih dari 1,8 juta kali dan dan di-retweet ribuan kali.
"Sekarang kita beralih ke fase pembakaran buku," kata Donald Trump Jr, putra Presiden AS Donald Trump, dalam sebuah tweet.
"Saya cukup yakin ANTIFA tidak mendukung apa yang mereka katakan. Mungkin hanya menghapus anti-bagian dari nama (mereka) dan itu sempurna," lanjut dia. ANTIFA adalah kelompok antifasis yang kerap beraksi dengan kekerasan dan telah dikecam oleh pemerintah Trump. []