Usai penganugerahan tersebut, Fahri mengatakan posisi Presiden Jokowi dalam sistem tata negara adalah kepala pemerintahan dan juga kepala negara. Pada momentum HUT ke-75 RI ini Jokowi tampil sebagai kepala negara untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
"Pada momen-momen 17-an seperti ini Presiden sebagai kepala negara tentu lebih menonjol menjaga persatuan kita, menjaga simbol negara kita," ujarnya.
"Itu yang tadi beliau sampaikan, sebagai negara demokrasi kita harus bisa memelihara persatuan dan kebersamaan, apalagi situasinya sekarang kan lagi Covid-19 dan sebagainya. Jadi saya kira itu lah momennya sekarang bagi kita semua untuk mempersatukan bangsa kita," tambahnya.
Sementara politikus Partai Gerindra yang sempat menjadi salah satu pimpinan DPR RI, Fadli Zon mengatakan anugerah yang diraihnya hari ini adalah bentuk penghargaan kepada rakyat karena sama-sama menjaga demokrasi.
"Tentu penghargaan ini menurut saya adalah penghargaan kepada rakyat juga karena kita sama-sama menjaga demokrasi. Dari kepala negara, dari Presiden, tadi apa yang disampaikan merupakan tradisi, yang kita mempunyai tujuan yang sama, sama-sama merawat dan menjaga Indonesia," ucapnya.
“Jadi kami ucapkan terima kasih atas pengakuan terhadap demokrasi kita dengan tadi. Berbagai perbedaan itu sebenarnya adalah potensi kita untuk maju, dan tetap kuat melakukan checks and balances," tambah Fadli. (*)