GELORA.CO - Politisi senior Amien Rais masuh terus melontarkan sindiran pedas kepada rezim pemerintahan Joko Widodo. Kali ini, mantan politisi PAN itu mengungkit soal pesta pernikahan anak Jokowi yang dianggapnya janggal.
Dilansir dari video berjudul "Nepotisme Tanpa Etika" yang diunggah kanal YouTube Amien Rais Official pada Rabu (19/8/2020), Amien mengatakan bahwa presiden Jokowi terlalu berlebihan menggelar pesta untuk pernikahan puterinya.
Amien menilai bahwa Presiden Jokowi telah melanggar aturan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi soal pembatasan tamu undangan.
"Ketika mengadakan pesta perkawinan anak perempuannya dengan pemuda Medan, diselenggarakan pesta perkawinan tiga hari tiga malam. Aturan Menpan dan Reformasi Birokrasi yang Birokrasi yang berisi larangan menggelar resepsi secara mewah dan yang diundang tak boleh melampaui 400 orang dilanggar dengan tenang," ujar Amien Rais.
Politisi berusia 76 tahun itu lantas mencurigai bahwa aturan birokrasi itu tidak berlaku bagi Presiden Jokowi.
Amien menyebutkan perlengkapan dan tamu yang digunakan keluarga Jokowi saat menggelar pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution.
"Tujuh kereta kencana, 14 kuda poni, 23 kusir, dan kru didatangkan dari Keraton Solo. Tamu yang diundang 8 ribu orang-20 kali lebih banyak dari yang diperbolehkan pemerintahnya sendiri,"
Untuk diketahui, pada tahun 2014 KemenPAN-RB pernah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2014 tentang Gerakan Hidup Sederhana dengan membatasi jumlah undangan resepsi pesta untuk aparatur negara maksimal 40 undangan.
Surat edaran itu juga membatasi jumlah peserta yang hadir tidak lebih dari 1000 orang.
"Pesta mewah yang pasti menghabiskan uang miliaran dan sumbangan dari pengusaha dengan cara yang tidak terdeteksi oleh KPK merupakan teladan yang sungguh buruk dari Jokowi. Dia lupa asal-usul saya kira," komentar Amien Rais.
Selain pesta pernikahan putri Jokowi, Amien Rais juga menyoroti soal acara kirab presiden yang dinilainya terlalu mewah.
Pada bulan Oktober 204 lalu, Jokowi menggelar kirab dengan menaiki kereta kencana dari bundaran HI menunju Istana Negara.
"Ribuan pendukungnya mengelu-elukan dia sepanjang jalan, kereta kencana tentu berbau sok keratin dan sok kerajaan. Mungkin Pak Jokowi lupa bahwa seluruh rakyat Indonesia sesungguhnya mengamati dan memperhatikan kehidupan presidennya," tukas Amien Rais.[]