GELORA.CO - Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono angkat suara terkait ancaman resesi terhadap Indonesia. Menurut pria yang akrab disapa SBY itu situasinya berat bagi Indonesia bisa terhindar dari resesi.
"Nah kalau ditanya kepada saya, dapatkah Indonesia terbebas dari jerat resesi, terus terang memang situasinya berat," kata SBY dalam acara CNBC Indonesia Exclusive, Jumat (14/8/2020).
Di sisi lain, menurut SBY, masih ada jalan agar capaian ekonomi di kuartal III - IV mendatang bisa lebih baik. Caranya dengan menggenjot sektor-sektor yang terkoreksi paling dalam.
"Tapi tidak berarti tidak ada jalan untuk kuartal ketiga keempat kita bisa lebih baik dibandingkan kuartal kedua kemarin, boleh saya katakan pemerintah punya tugas yang sangat berat, meet the impossible, possible," sambungnya.
"Begini, kita sudah tau hasil pertumbuhan ekonomi kita di kuartal II minus 5,32%. Mengapa drop seperti itu, komponennya juga sudah tau, mana yang disebut consumption, government spending, investment ataupun itu dari ekspor minus impor. Dari sektor atau lapangan usaha juga tahu, industri drop, perdagangan drop.
Maka lakukan sesuatu untuk meningkatkan semuanya, kalau consumption rendah, rendahnya konsumsi ini mungkin juga karena pengangguran terjadi di mana-mana, daya beli menurun tidak dapat penghasilan, akhirnya berat juga, mau dikasih apapun oleh pemerintah memang tidak mudah, tetapi sekali lagi, bisa dilakukan segala upaya untuk mencegah kita, agar terbebas dari resesi ini," papar SBY.
SBY menambahkan, masyarakat Indonesia tidak terlalu cemas dan menghadapi kenyataan ini dengan positif.
"Saya berharap kita tidak perlu sangat cemas atau risau kalau harus mengalami resesi ekonomi di Indonesia, karena dunia memang sedang dalam keadaan resesi. Bangsa-bangsa lain juga mengalami hal yang sama," tutur SBY.(dtk)