GELORA.CO - Nama-nama calon komisaris dan direksi BUMN yang dikirim aktivis 98, Adian Napitupulu masih juga belum diakomodasi oleh Presiden Joko Widodo. Mantan Staf Kantor Staf Presiden (KSP) Beathor Suryadi yakin Adian sedang galau karena Jokowi berpotensi ingkar janji.
Beathor mencatat bahwa nama Adian Napitupulu bukan orang sembarangan dalam kampanye Pilpres 2019 lalu, selain Ali Mochtar Ngabalin dan Budi Ari Setiyadi.
Ali Mochtar Ngabalin memang tampil luar biasa di berbagai media TV. Dia, sambung Beathor, berani “membunuh” kawan-kawan lamanya agar Istana semakin yakin dengan loyalitas yang dimiliki.
“Sedangkan Adian, berani pasang badan membela Jokowi untuk membunuh musuh-musuh debatnya, begitu juga Budi Ari yang kini Wakil Menteri Kementerian Desa,” tuturnya kepada redaksi, Minggu (2/8).
Menariknya, sambung Beathor, untuk mendapatkan posisi wakil menteri PDT, Budi Ari sempat melontarkan ancaman. Jika Projo, yang dipimpinnya, tidak dibutuhkan lagi, maka mereka akan membubarkan diri dari barisan pendukung Jokowi.
Kini, mantan Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) itu menanti keberanian Adian Napitupulu dan para aktivis 98. Apakah mereka berani mengancam keluar dari barisan pendukung seperti Bud Ari Setiyadi cs, jika Jokowi tidak akomodir nama-nama calon komisaris dan direksi BUMN yang telah dikirim.
“Kita ingin lihat, apa tindakan Adian dan kawan-kawan 98. Beranikah Adian?” tutupnya. (Rmol)