GELORA.CO - Anji jadi sorotan publik setelah mengunggah video diskusi bersama Hadi Pranoto.
Anji menyebut Hadi Pranoto sebagai profesor dan pakar mikrobiologi. Namun dalam database Dikti, tidak ditemukan Hadi Pranoto sebagai profesor.
Selain itu, klaim bahwa Hadi Pranoto adalah seorang pakar mikrobiologi yang aktif melakukan penelitian sejak tahun 2000 juga diragukan. Sebab, hasil penelitiannya tidak pernah terdengar hingga sekarang.
Dalam video diskusi Anji dan Hadi, keduanya sama-sama mempromosikan antibodi virus Covid-19 yang menurut keduanya sangat mujarab. Namun banyak orang yang meragukannya.
Hadi juga menyebut virus Corona untuk membunuh Covid-19 butuh kepanasan di atas 350 derajat.
Anji lantas menyebut bahwa baja bisa meleleh jika panasnya 350 derajat. Padaha, seharusnya baja baru bisa meleleh dengan kepanasan di atas 1.535 derajat.
Video Anji dan Hadi membuat gaduh warganet. Penjelasan keduanya dianggap tidak ilmiah dan berbahaya.
Pengacara Muannas Alaidid menyebut Anji Manji dan Hadi diduga melanggar Pasal 14 ayat 1, Pasal 15 UU No 1 Tahun 1946 dan Pasal 28 ayat 1 UU ITE. Keduanya pun terancam dipolisikan.
Ini bukan pertama kalinya Anji bikin gaduh usai diundang ke Istana bersama belasan artis influencer lainnya.
Sebelumnya, Anji juga mendiskreditkan fotografer National Geographic, Joshua Irwandi yang mengunggah foto jenazah pasien Covid-19 dibalut plastik di kamar pasien.
Josh menggambarkan kekhawatiran terhadap keluarga dan kerabat dekatnya yang mungkin terinfeksi virus Covid-19 dan kemungkinan menyebabkan hilangnya nyawa.
“Dan selagi kita menuju ke gelombang kedua pandemi, masyarakat harus sadar mereka tidak bisa menganggap remeh penyebaran Covid-19,” kata Josh.
Josh meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap virus Covid-19 dan tidak bertentangan dengan narasi pemerintah.
Namun Anji justru mengerdilkan Josh. Anji mengunggah ulang foto Josh dengan memberi beberapa catatan.
Pertama, Anji curiga mengapa banyak akun-akun terkenal ikut meramaikan foto tersebut.
Kedua, Anji mempertanyakan bagaimana pewarta foto seperti Josh bisa masuk ke dalam ruang jenazah dan menggiring narasi untuk mendiskreditkan Josh.
“saya percaya Covid-19 itu nyata, tapi tidak semengerikan apa yang diberitakan media,” kata Anji.
Seperti diketahui, Anji bersama 22 artis dengan followers terbanyak di media sosial (influencer) diundang ke Istana pada Selasa (14/7/2020).
Jokowi mengundang artis infuencer untuk membantu mensosialisasikan protokol kesehatan Covid-19 ke masyarakat.
Beberapa artis influencer yang diundang ke Istana Negara yakni Anji, Butet Kertaredjasa, Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Yni Shara, Boy William, Addie MS, Andre Taulany, Atta Halilintar dan beberapa artis lainnya.
“Minimal dengan keahlian masing-masing, para praktisi seni ini menggunakannya untuk mengimbau masyarakat, mengimbau kepada fans-fansnya supaya mematuhi anjuran-anjuran dari Pemerintah,” kata Butet di Istana Negara, Selasa, 17 Juli 2020.[psid]