Mendengar kabar itu, sejumlah Anggota Kongres Amerika Serikat (AS) marah besar kepada Turki. Keputusan Turki yang melakukan uji coba kecanggihan S-400 dengan menargetkan pesawat tempur buatan AS itu telah menimbulkan reaksi keras dari Washington.
Anggota parlemen AS menganggap langkah pemerintahan Turki itu sebagai 'penargetan' publik dari sistem pertahanan udara di pesawat tempur. Mereka menilai bahwa uji coba itu seperti pengumuman 'ancaman' bagi negara-negara lain yang memiliki jet tempur F-16 buatan Amerika.
"Uji coba itu sebagai provokasi Turki," kata Anggota Kongres AS dikutip dari Bulgarian Military, Jum'at, 14 Agustus 2020.
Ironisnya, uji coba yang dilakukan oleh Turki itu dilakukan selang sehari setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berkunjung ke Gedung Putih untuk membahas penolakan Washington atas pembelian S-400 dari Rusia.
Sebagaimana diketahui, Amerika Serikat sempat melarang Turki membeli sistem peluncur termutakhir S-400 dari Rusia. Bahkan, Amerika sempat mengancam akan memberikan sanksi embargo kepada Turki.
Namun, tidak ada penjelasan lebih lanjut dari Turki, apakah uji coba S-400 yang dilakukan militer Turki bulan lalu itu telah berhasil mengenai target pesawat siluman andalan Amerika itu atau tidak. Karena sebelumnya Rusia telah menggembar-gemborkan ke dunia internasional bahwa S-400 buatan Rusia mampu mendeteksi dan melumpuhkan pesawat siluman generasi kelima kelas Rafale hingga Raptor 22. (*)