Aksi Protes Makin Mengerikan, Donald Trump Berjanji Akan Terus Memantau Situasi Di Belarus

Aksi Protes Makin Mengerikan, Donald Trump Berjanji Akan Terus Memantau Situasi Di Belarus

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Amerika Serikat akan memantau terus menerus situasi 'mengerikan' di Belarus. Negara itu merasa prihatin akan kerusuhan yang menakutkan yang terjadi di negara yang baru saja memenangkan Alexandr Lukashenko pada pemilihan Belarus pekan lalu.

Ini mengerikan. Itu situasi yang mengerikan, Belarusia. Kami akan mengikutinya dengan cermat," kata Presiden Amerika Serikat Donald Trump, seperti dikutip dari Reuters, Senin (17/8).

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Sabtu (15/8) mengatakan bahwa Amerika Serikat sedang membahas situasi di Belarus dengan Uni Eropa.

Washington akan terus memantau situasi di Belarusia dan bahwa tujuan kontak AS-UE adalah untuk mencoba membantu sebaik mungkin agar rakyat Belarusia mencapai kedaulatan dan kebebasan.

Gedung Putih pada pekan lalu juga telah mengeluarkan seruan agar pemerintah Belarus atau Belarusia dapat menahan diri dan tidak menggunakan kekerasan dalam menangani para demonstran, serta dapat menyelesaikan persoalan dalam negeri mereka dengan cara terbaik.

"Kami sangat prihatin dengan situasi pasca pemilihan presiden Belarusia," kata sekretaris pers Gedung Putih Kayleigh McEnany saat briefing dengan media, seperti dikutip dari Independent, Selasa (11/8).

Komisi Pemilihan Umum mengumumkan kemenangan Alexandr Lukashenko yang meraih lebih dari 80 persen suara, sementara penantang oposisi Sviatlana Tsikhanouskaya mendapat 10 persen. Kerusuhan pecah beberapa jam setelah hasil pemilihan diumumkan. Sedikitnya enam orang terluka dan beberapa ditahan pada Minggu (9/8) pekan lalu, ketika polisi membubarkan aksi yang semakin memanas.

Kerusuhan terus berlangsung berhari-hari. Bahkan, pada Minggu (16/8) kerusuhan semakin berkobar. Puluhan ribu warga Belarusia melakukan aksi protes yang mereka juluki sebagai "Pawai untuk Kebebasan" di Ibukota Minsk. Mereka memprotes hasil pemilihan presiden yang memenangkan petahana, Presiden Alexandr Lukashenko. Mereka meneriakkan kata Mundur’ untuk Lukashenko. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita