GELORA.CO - Beberapa bulan jelang pemilu presiden di Amerika Serikat, panggung politik di negeri Paman Sam semakin mencuri perhatian.
Di tengah hal itu, seorang profesor sejarah top di negara itu muncul untuk meramaikan suasana.
Dia adalah Allan Lichtman. Namanya terkenal karena dia merupakan profesor sejarah yang telah secara tepat memprediksi pemenang dari setiap pemilu presiden di Amerika Serikat sejak kemenangan pemilihan kembali Ronald Reagan pada tahun 1984.
Dalam sebuah wawancara dengan CNN pada Jumat, 7/8/20, Lichtman menyampaikan prediksi terbarunya untuk pemilu 2020.
"Kuncinya memprediksi bahwa Donald Trump akan kehilangan Gedung Putih tahun ini," ungkapnya.
Lichtman mengatakan, prediksi yang dia buat biasanya dilakukan dengan menggunakan sistem "13 kunci".
"13 kunci" dalam sistem tersebut mencakup faktor-faktor seperti ekonomi, jabatan, keresahan dan skandal sosial, serta karisma pribadi para calon presiden yang bersaing.
"Rahasianya adalah mengawasi gambaran besar dari kekuatan dan kinerja petahana. Dan jangan memperhatikan jajak pendapat, pakar, pasang surut kampanye sehari-hari. Dan itulah yang diukur oleh kuncinya. Gambaran besarnya," jelas Lichtman.
Ketika ditanya apakah model kunci dapat menjelaskan faktor sesuatu yang sama dahsyatnya dengan pandemi Covid-19, Lichtman tetap percaya diri dengan prediksinya.
"Lihat, secara retrospektif dan prospektif, kuncinya sudah ada sejak tahun 1860. Itulah yang kita sebut sistem yang kuat. Jadi, saya tidak mengotak-atiknya. Mereka telah bertahan, melalui perubahan besar dalam politik kita, dalam ekonomi kita, dalam demokrasi kita. Jangan mengutak-atik kuncinya," jelasnya.
Meskipun Lichtman telah memprediksi pemilu sejak 1984, dia mengaku bahwa dia masih merasakan tekanan yang sama setiap empat tahun.
"Saya berusia 73 tahun. Tapi setiap kali, (memprediksi) tanpa gagal, saya merasa antusias," tandasnya. []