GELORA.CO - Belanja konsumen AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Juli lalu. Hal ini menguatkan kembali ekspektasi untuk rebound dalam pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ketiga ini meskipun kemungkinan surut karena pandemi COVID-19 tetap ada.
Laporan dari Departemen Perdagangan AS pada Jumat (28/8) juga menunjukkan kenaikan pada pendapatan pribadi warga AS setelah dua bulan berturut-turut menunjukkan penurunan yang cukup dalam. Akan tetapi, sebagian dari kenaikan pendapatan pribadi tersebut berasal dari tunjangan pengangguran yang didukung oleh tambahan mingguan US$ 600 dari pemerintah AS yang berakhir pada 31 Juli kemarin.
Meski begitu, kenaikan pengeluaran dan pendapatan konsumen tadi masih jauh di bawah tingkat sebelum pandemi COVID-19.
"Konsumen kembali berbelanja di toko-toko dan mal pada bulan Juli, ini mencerminkan permintaan yang terpendam setelah pandemi dan kebijakan lockdown. Namun, pengeluaran yang diperlukan untuk mendorong pemulihan ekonomi di bulan Agustus masih menjadi tanda tanya besar, mengingat pendapatan pribadi kembali terpukul secara nasional dengan hilangnya cek tunjangan pengangguran mingguan sebesar $ 600 itu," ujar Kepala Ekonom di MUFG di New York, Chris Rupkey dikutip dari Reuters, Sabtu (29/8/2020).
Belanja konsumen yang meningkat ini telah menyumbangkan lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi AS, naik lagi 1,9% dibanding bulan sebelumnya yang melonjak hingga 6,2% pada Juni 2020.
Lonjakan tersebut melebihi prediksi para ekonom yang disurvei oleh Reuters yang memperkirakan belanja konsumen akan naik 1,5% pada Juli 2020 lalu. Kenaikan bulan Juli membuat belanja konsumen AS berada di level 4,6%, meski masih di bawah level Februari 2020.
Kenaikan pengeluaran konsumen AS terbanyak pada pembelian barang seperti kendaraan bermotor baru. Warga AS juga tercatat menaikkan pengeluaran untuk perawatan kesehatan, makan di luar, dan akomodasi hotel dan motel.
Sementara pengeluaran untuk barang-barang lainnya telah pulih di atas tingkat sebelum pandemi.
Namun di sisi lain, kenaikan pengeluaran pada barang-barang dan perawaran kesehatan itu jadi pertanda buruk bagi kegiatan bisnis yang berbasis jasa.(dtk)