Dahulu, Presiden Jokowi pernah berjanji ekonomi Indonesia akan meroket pada bulan September, dengan isyarat tangan saat ucapkan itu. Tapi sudah beberapa kali bulan September sejak periode pertama, sampai dengan jelang September, 2020 ini. Ekonomi malah terjun bebas, pertumbuhan negatif dan menuju resesi.
Jokowi di berbagai kesempatan mengeluhkan soal ekonomi yang mengkhawatirkan ini. Padahal ancaman krisis di depan mata, dan Jokowi tidak cukup atasi persoalan ekonomi dengan mengeluh.
Dan kondisi ini akan sangat serius memasuki kuartal III ini. Pertumbuhan ekonomi diprediksi minimal 3-4%, bahkan ada seorang ekonom prediksi, minus 17% pertumbuhan.
Nah, ini tentunya sangat berbahaya sekali. Ekonomi nasional akan porak poranda. Meski menunjuk menko perekonomian sebagai ketua tim pemulihan ekonomi, apakah sebagai jaminannya? Padahal selama ini Menko Perekonomian sudah mengkoordinir kementerian di bidang ekonomi; malah kondisi ekonomi semakin terjun bebas, alis menuju pertumbuhan negatif. Ko bisa memilih orang sama di bidang yang sama? Untuk atasi hal yang sama? Padahal track record sebagai menko membuat ekonomi terjun bebas.
Langkah dan tindakan Jokowi, sesungguhnya perlihatkan kegagalan nya pimpin pemerintahan dan pimpin Negara. Negara terancam, bangkrut, gulung tikar dan bubar. Akibat salah tata dan kelola. Pada periode pertama pemerintahan nya sudah perlihatkan situasi itu. Tapi, lagi-lagi timses pilpres nya di back up kekuatan dalam pemerintahan nya dan kpu, bawaslu dan kepolisian dan MK menjadikan diri nya seperti timses, maka terpilih kembali.
Nah, akibat dari itu semua, muara persoalan di periode pertama nya menggumpal dan menggunung di periode kedua, ditambah dengan ancaman virus corona membuat Jokowi dan kabinet nya tidak bisa bertahan lama atas situasi yang tidak mampu diatasi ini.
Maka, langkah solusi nya adalah ketidakmampuan mengelola pemerintahan ini sebaiknya ambil langkah mundur dan membubarkan kabinet nya.
Langkah Jokowi mundur dan bubarkan kabinet nya, adalah langkah terbaik atasi kegagalan nya dan demi keselamatan perjalanan Bangsa dan Negara ini ke depan.
Mundur lebih terhormat, dibanding tekanan dan amukan massa akibat persoalan ekonomi, yang mengakibatkan chaos sistem sosial politik dan pertahanan keamanan. Negeri ini akan menjadi taruhan bagi kepemimpinan yang gagal. Rakyat pasti tidak tinggal diam di tengah situasi ketidakpastian. (*)