4 Walikota dan Bupati Meninggal Akibat Corona

4 Walikota dan Bupati Meninggal Akibat Corona

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Virus Corona atau Covid-19 semakin mengganas. Hingga Sabtu (22/8) sebanyak 23.272.466 juta orang di dunia terpapar Covid-19. Dari jumlah itu, 805.901 meninggal dunia dan 15.818.261 dinyatakan sembuh.

Di Indonesia, sebanyak 151.498 orang positif Corona. Sebanyak 105.198 sembuh dan 6.594 meninggal dunia.

Sejak Agustus 2020, jumlah orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia setiap hari rata-rata 2.000-an orang.

Puluhan dokter dan pejabat negara meninggal akibat Covid-19, termasuk empat kepala daerah.

Berikut ini 4 walikota dan bupati meninggal akibat Covid-19.

1. Bupati Morowali Utara

Kepala daerah pertama yang meninggal dunia akibat Covid-19 adalah Bupati Morowali Utara, Aptripel Tumimomor. Ia dinyatakan positif Corona pada 3 April setelah melakukan perjalanan ke Jakarta selama dua pekan. Ia meninggal sehari sebelum hasil tes keluar.

2. Wali Kota Tanjungpinang

Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul dinyatakan positif Corona sejak 11 April 2020. Istri dan cucunya juga positif. Dalam perawatan di ruang ICU RSUP Kepri, ia sempat memerlukan 20 kantong darah golongan O untuk transfusi. Setelah seminggu berjuang melawan Covid-19, Syahrul meninggal pada 28 April.

3. Wali Kota Banjarbaru

Wali Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Nadjmi Adhani positif Covid-19 pada Juli 2020. Setelah menjawalani perawatan sekitar dua minggu, Nadjmi meninggal dunia pada Senin (10/8/2020). Nadjmi meninggal saat masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Ulin Banjarmasin.

4. Plt Bupati Sidoarjo

Plt Bupati Sidoarjo H Nur Ahmad Syaifuddin (56) meninggal dunia setelah terinfeksi Covid-19. Kadinkes Sidoarjo dr Syaf Satyawarman membenarkan kabar duka tersebut.

“Karena Covid, positif Covid-19,” ujar dr Syaf Satyawarman, Sabtu (22/8).

Syaf mengatakan, Nur Ahmad sudah menjalani tes swab dan hasilnya positif Covid-19. Nur Ahmad juga sudah dirontgen dan sudah mengalami pneumonia.

“Sudah di-swab ternyata positif, terus dirontgen juga sudah pneumonia gitu,” kata Syaf.

Syaf menambahkan, Nur Ahmad masuk rumah sakit sekitar pukul 10.00 WIB, Sabtu (22/8) dan meninggal pukul 15.10 WIB. H Nur Ahmad Syaifuddin, wakil bupati yang juga Plt bupati Sidoarjo ini sebelum meninggal dunia, sempat mengalami sesak napas.[psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita