GELORA.CO - Wakil Ketua MPR RI Dr. H. Sjarifuddin Hasan, MM, MBA mengajak seluruh lapisan masyarakat, terlibat dalam upaya-upaya menjaga dan melestarikan Pancasila. Menurutnya, masih ada kelompok yang berupaya mengganti Pancasila dengan ideologi-ideologi yang lain.
“RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) adalah contoh upaya mengganti Pancasila. Karena RUU HIP secara implisit menghendaki perubahan terhadap Pancasila hasil kesepakatan 18 Agustus 1945, dengan Pancasila 1 Juni 1945,” kata Sjarif Hasan di Desa Harjasari Bogor Selatan Kota Bogor Jawa Barat.
Antara Pancasila 18 Agustus dan 1 Juni, kata Sjarifuddin, memiliki perbedaan yang sangat jelas. Sila Ketuhanan pada Pancasila 1 Juni merupakan sila kelima. Berbeda dengan Ketuhanan Yang Maha Esa pada Pancasila 18 Agustus yang merupakan sila pertama. Karena itu menurut Sjarifuddin, wajar jika RUU HIP ditolak oleh masyarakat.
Mempertahankan Pancasila sebagai dasar, ideologi dan falsafah negara, menurutnya, menjadi pilihan yang tidak dapat ditawar. Karena Pancasila mengajarkan bangsa Indonesia untuk selalu hidup rukun dan damai.
“Pancasila bukan hanya membawa kerukunan dan kedamaian, tapi juga akan membawa kesejahteraan, melalui sistem ekonomi koperasi. Pancasila akan membuat bangsa Indonesia bersatu padu, jauh dari perpecahan,” katanya lagi. []