Utang Indonesia Numpuk, Luhut: Memang Harus Dilakukan

Utang Indonesia Numpuk, Luhut: Memang Harus Dilakukan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menilai wajar meningkatnya utang luar negeri ditopang arus modal masuk pada Surat Berharga Negara (SBN) dan penerbitan surat utang global pemerintah. Kementerian Keuangan mencatat posisi utang Indonesia saat ini, terutama didominasi oleh SBN berdenominasi rupiah.

Posisi utang pemerintah per akhir Juni 2020 meningkat menjadi Rp5.264,07 triliun. Utang itu bertambah Rp484,8 triliun dari posisi akhir 2019 Rp4.779 triliun seiring kebutuhan dana untuk menangani masalah kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional akibat Covid-19.

Kendati begitu, Luhut menilai pertumbuhan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih terkendali. “Kalau ada orang bilang utang kita berlebihan segala macam, ya memang harus dilakukan, tapi masih sangat-sangat terkendali,” kata Luhut di Jakarta, Ahad (26/7).

Luhut menyebut kemampuan membayar utang dijaga dengan mencari sumber pembiayaan murah dan meningkatkan pendapatan negara. Pemerintah memproyeksian sampai tiga tahun mendatang utang pemerintah akan mengalami pertumbuhan di level 38,1 persen hingga tahun 2023 untuk menutupi kebutuhan defisit anggaran.

“Kalau bisa tangani dengan baik beban utang akal berkurang,” ucap Luhut. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita