Selain perusakan poster Rizieq, orasi pentolan Gerakan Jaga Indonesia (GJI) Boedi Djarot dalam aksi unjuk rasa itu juga menjadi sorotan netizen.
Dalam orasinya, Boedi menyebut Rizieq telah mengkhianati negeri dengan tidak menerima kemenangan Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres. Ia pun menyerukan penolakan terhadap kepulangan Rizieq ke Tanah Air.
"Manusia di foto ini (menunjuk poster bergambar Rizieq) adalah sampah, dia tidak berguna lagi. Jadi tidak ada tuntutan bahwa kita mencemarkan nama baik. Karena dia sudah mengkhianati negeri ini, tidak menerima kemenangan Pak Jokowi," ujarnya.
"Jadi silakan saja teman-teman, ini manusia sampah yang tidak boleh ada ada di sini, dan ketika nanti mau pulang kita tolak ramai-ramai," tegas Boedi dalam video itu.
Aksi Boedi Djarot dalam video itu juga dikomentari oleh salah satu tokoh masyarakat Papua, Christ Wamea. Ia membandingkan sikap Boedi terhadap Habib Rizieq dengan polemik Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).
Menurutnya, Boedi masih saja ngamuk dengan Habib Rizieq yang sudah tiga tahun tidak berada di Indonesia, namun diam saat Pancasila mau diubah melalui RUU HIP.
"Imam besar FPI HRS sudah tiga tahun di Arab Saudi tapi si Boedi Djarot masih ngamuk di Indonesia. Pancasila yang sebagai Dasar Negara mau dirubah secara konstitusional melalui RUU HIP DPR RI tidak ribut," tulis @ChristWamea, dikutip pada Rabu (29/7/2020).
"Kalau di Papua orang yang ngawur seperti ini dibilang "otak mati," sindir Christ Wamea. (*)