Ekonomi Singapura mengalami kontraksi 41,2% di kuartal-II 2020 jika dibandingkan dengan kuartal-I 2020 (qtq). Ini lebih dalam dari survei Reuters 37,4%.
Sementara, secara tahun ke tahun (YoY) PDB anjlok 12,6%. Survei Bloomberg sebelumnya memprediksi kontraksi 11,3%.
Penguncian wilayah telah menimbulkan kerusakan pada ekonomi yang bergantung dari perdagangan. Guna membendung penyebaran Covid-19, Singapura memberlakukan aturan semi lockdown, circuit breaker, dari 7 April hingga 1 Juni.
Dalam setahun penuh, MTI memperkirakan kontraksi sebesar 7-4%. Ini akan menjadi resesi terburuk Singapura sejak merdeka tahun 1965. (*)