Ternyata CIA Punya Mata-mata Capung Sawah

Ternyata CIA Punya Mata-mata Capung Sawah

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Teknologi drone alias kendaraan udara tanpa awak kini semakin menggila. Penggunanya pun saat ini tak lagi terbatas pada kalangan tertentu saja seperti militer. Tapi sudah merajalela hingga ke masyarakat biasa.

Namun, jauh sebelum drone ini bisa terbang bebas di angkasa. Badan Intelijen Pusat Amerika atau akrab dikenal CIA (Central Intelligence Agency), telah menciptakan alat serupa yang ukurannya jauh lebih kecil dari saat ini.

Pada tahun 1970, Direktorat Sains dan Teknologi dari Kantor Penelitian dan Pengembangan CIA menciptakan drone berukuran hanya kurang dari 10 sentimeter. CIA menyebutkan, drone itu memiliki panjang 9 cm, lebar 6 cm dengan tebal cuma 1,5 cm.

Yang uniknya, drone itu dibuat sangat mirip dengan seekor capung sawah. Drone itu memiliki 4 sayap, ekor dan kepala. Warnanya hijau muda kekuning-kuningan.

"Kendaraan udara tak berawak mikro (UAV) ini adalah penerbangan pertama kendaraan berukuran serangga (insectothopter). Itu dimaksudkan untuk membuktikan konsep platform miniatur untuk pengumpulan intelijen," tulis CIA dikutip pada Jumat 10 Juli 2020.

Drone capung sawah milik CIA ini dilengkapi mesin mini untuk menggerakkan sayap ke atas dan ke bawah. Capung juga dilengkapi dengan gas kecil untuk menggerakkan mesin. Dan gas yang terbuang di lepas ke belakang untuk tenaga dorongan terbang capung.

Saat dilakukan ujicoba, capung sawah itu terbang sempurna tanpa ada kendala. Sayangnya capung sawah ini akhirnya tak bisa dioperasikan untuk memata-matai musuh karena sulitnya melakukan pengontrolan terbang.

Capung sawah itu juga tak mampu terbang dalam kondisi angin kencang. Terutama cuaca seperti di wilayah Timur Tengah yang identik dengan gurun.

"Tes penerbangan sangat mengesankan. Namun, kontrol dalam segala jenis crosswind terbukti terlalu sulit," katanya. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita