Soal Ancaman Tembak ke Guru, Polisi: Tidak Ada Bawa Senjata

Soal Ancaman Tembak ke Guru, Polisi: Tidak Ada Bawa Senjata

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ancaman tembak yang dilontarkan salah seorang perwira polisi di Gedung PGRI Garut membuat para guru geram. Sejumlah video yang menunjukkan nada ancaman itu beredar di media sosial.

Polisi angkat bicara terkait kejadian pada Selasa 28 Juli 2020 sore itu. Plh Humas Polres Garut, Ipda Muslih Hidayat, menyebut, pihaknya melakukan pengamanan sesuai dengan prosedur.

"Pengamanan yang dilaksanakan oleh aparat kepolisian terhadap pemilik akun Facebook itu untuk menjaga keamanan, ketertiban serta situasi yang kondusif," sebut Muslih dalam keterangan tertulisnya, Rabu 28 Juli 2020.

Pihaknya mengamankan pemilik akun Facebook keluar dari gedung PGRI dan langsung dibawa ke Mapolres Garut untuk dimintai keterangan sebagai langkah awal dalam penanganan proses hukum.

Perwakilan dari PGRI telah melaporkan ke Polres Garut terkait dugaan terhadap penghinaan profesi Guru.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Saptono Erlangga, menyebut tidak ada ancaman yang dilakukan polisi saat melakukan pengamanan pelaku penghina guru di Gedung PGRI Garut.

Polisi melakukan pengamanan karena jumlah massa yang datang hingga 500 orang. Padahal awalnya mediasi itu hanya akan dihadiri 20 orang.

"Polisi menyelamatkan Dede dan membawanya ke kantor karena melihat situasi begitu (ricuh). Kalau ada apa-apa, terlambat nanti kami juga yang salah," tuturnya.

Terkait ancaman tembak yang dilayangkan salah seorang perwira polisi, ia menilai hal itu bukan bentuk ancaman.

"Tidak ada bawa senjata segala macam. Dalam situasi seperti itu polisi fokus menyelamatkan Dede. Kalau ada alatnya (senjata) baru disebut ancaman," pungkasnya.

Kasus penghinaan profesi guru oleh pemilik akun Facebook Dede Iskandar akhirnya telah dilaporkan ke polisi. Namun para guru masih dibuat kesal lantaran ulah salah seorang polisi yang sempat memberi ancaman.

Saat polisi menggiring Dede, massa langsung meluapkan emosinya dengan memukul Dede. Polisi akhirnya bisa memasukkan Dede ke dalam mobil.

Namun insiden kembali terjadi. Massa yang mengelilingi mobil tersebut menyulitkan polisi pergi. Salah seorang perwira polisi lantas sempat mengeluarkan nada ancaman kepada massa.

"Saya tembak kamu siah," ujar perwira polisi itu.

Usai melontarkan ucapan itu, mobil pun beranjak dari Gedung PGRI Garut. Ancaman itu tak diterima para guru. Mereka sempat menumpahkan amarahnya kepada sejumlah polisi yang datang.[]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita