Seperti yang Sudah-sudah, FPI Pesimistis Laporan Penghinaan HRS Diusut Tuntas

Seperti yang Sudah-sudah, FPI Pesimistis Laporan Penghinaan HRS Diusut Tuntas

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Kuasa hukum Front Pembela Islam atau FPI Azis Yanuar, mengaku pesimis laporannya ke Polda Metro Jaya terkait dugaan penghinaan terhadap Imam Besar FPI Rizieq Shihab akan diusut tuntas oleh penyidik polisi.

"Ya seperti yang sudah-sudah, beberapa kali buzzer atau pihak-pihak yang kontra dengan pihak Habib Rizieq Shihab tidak pernah diproses," ujar Azis di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 30 Juli 2020.

Hari ini Azis melaporkan seorang anggota Gerakan Jaga Indonesia Boedi Djarot atas dugaan penghinaan terhadap Rizieq Shihab.

Rasa pesimistis itu menurut Azis datang dari pengalaman mereka melaporkan beberapa nama ke polisi.

Salah satu contoh laporan dari pihak Rizieq Shihab yang tak diusut polisi, kata Azis, ialah pelaporan kepada dosen Universitas Indonesia Ade Armando. Meskipun status Ade adalah tersangka, tapi sampai saat ini belum pernah ada penahanan terhadapnya.

"Kami sedikit banyak pesimistis, ya (dengan laporan ke Boedi). Tapi sebagaimana dasar hukum negeri ini, kami memproses secara hukum secara konstitusi lah," kata Azis.

Azis mengatakan, Boedi dilaporkan karena dugaan penghinaan terhadap Rizieq saat demonstrasi aksi Kudatuli di depan Gedung DPR RI pada Senin, 27 Juli 2020. Dalam aksi tersebut, Boedi diduga melontarkan umpatan dan provokasi terhadap Rizieq.

"Dia kami laporkan atas dugaan melanggar Pasal 14, Pasal 160, dan 156 KUHP kemudian UU ITE Pasal 28, kemudian ada Pasal 4 dan Pasal 16 UU 14 tahun 2008 tentang diskriminasi ras," kata Aziz.

Video orasi Boedi yang diduga menghina Rizieq Shihab itu tersebar ke media sosial YouTube. Dalam orasinya di depan massa yang meletakkan poster wajah Rizieq di aspal, Boedi mengatakan bahwa sosok dalam poster tersebut adalah sampah karena tidak menerima kemenangan Jokowi.

"Manusia di foto ini adalah sampah. Dia tidak berguna lagi jadi tidak ada tuntutan bahwa kita mencemarkan nama baik, karena dia sudah mengkhianati negeri ini," ujar Boedi.

Selain itu, Boedi yang memakai kacamata dan baret hitam, juga mengajak massa untuk menolak kepulauan Rizieq ke Indonesia. Usai orasi, massa kemudian membakar poster tersebut.

Azis mengatakan pihaknya tak mempermasalahkan pembakaran poster itu. Mereka hanya melaporkan dugaan penghinaan melalui ujaran saja. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita