GELORA.CO - Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) disebut memuat hidden agenda memojokkan umat Islam.
“Ada hidden agenda RUU HIP, yaitu sebagai alat legitimasi kekuasaan untuk memojokkan dan menggebuk umat Islam yang melakukan dakwah ajaran Islam termasuk khilafah sebagai perjuangan dalam rangka pelaksanaan ajaran Islam yang lebih menyeluruh,” kata Guru Besar Undip Prof Suteki di akun Facebook-nya.
Kata Suteki, dalam perkembangan terakhir inisiator RUU HIP setuju memasukkan Tap MPRS tersebut dengan syarat agar paham lain yang mengancam dan bertentangan dengan Pancasila dicantumkan juga sebagai ideologi terlarang. Sekjen PDIP menyebut ada dua ideologi yang dimaksud, yaitu Khilafahisme dan Radikalisme.
“Khilafahisme hendak disejajarkan dengan ideologi terlarang komunisme. Hal ini dapat dipandang pelecehan dan penistaan ajaran Islam,” ungkapnya.
Kata Suteki, Khilafah bukan isme tapi sistem pemerintahan yang berbasis pada ideologi Islam. Mengkriminalkan ajaran Islam adalah tindakan gegabah dan menistakan agama.
“Jika Indonesia menyatakan belum menerima sistem kekhalifahan sebagai sistem untuk mengatur penyelenggaraan negara, tentu tidak serta merta menempatkan ajaran Islam ini sebagai isme yang dilarang dan bertentangan dengan Pancasila. Ini bukan apple to apple,” ungkapnya.
Suteki mengatakan, yang terpenting, dalam dakwah tidak dilakukan dengan menggunakan kekerasan, pemaksaan apalagi perbuatan makar dalam jenis apapun. Pancasila tetap menjadi Dasar Negara, NKRI tetap diselamatkan tanpa berkurang apa pun.
Jika demikian, apakah patut selalu mencurigai umat Islam dengan sematan terorisme dan radikalisme? Phobia Islam mengapa terus menerus terjadi hingga bunyi ucapan sumpah prasetya penyelenggara negara harus diselipkan dengan bahasa ANTI KHILAFAH.
“Padahal jelas negeri ini terpuruk dalam ketimpangan sosial bukan karena sistem khilafah tetapi karena para penyelenggara negara lebih memilih penerapan ideologi kapitalisme dan komunisme. Adilkah memojokkan umat Islam dan ajarannya? Maka, ketika RUU HIP ternyata memiliki hidden agenda memusuhi umat Islam,” pungkasnya. []