GELORA.CO - Presiden menjadi salah satu tokoh yang memperoleh "keuntungan" dari penanggulangan pandemik Covid-19 di Indonesia dibanding lima kepala daerah yang juga paling banyak diberitakan.
Hal itu merupakan hasil penelitian pemberitaan media online yang dilakukan oleh pengamat media, Tomi Satryatomo terhadap 400-an media online yang dilakukan sejak 1 Maret hingga 30 Juni 2020.
Dari hasil penelitian menggunakan media analytics, jumlah artikel pemberitaan tentang Covid-19 sebanyak 2.388.299 artikel. Hal itu lebih tinggi dibanding pemberitaan pemerintah sebanyak 576.623 artikel, pemberitaan pasien Covid-19 sebanyak 365.536 artikel dan lainnya.
Selain itu, Tomi pun menyampaikan bahwa ia juga melakukan penelitian terhadap tokoh-tokoh yang paling banyak diberitakan di 400-an media online dengan periode yang sama.
"Kita lihat yang paling besar pemberitaannya itu Presiden pasti, karena beliau lah yang memegang kendali atas penanggulangan wabah ini. Jadi beliau lah yang mengendalikan narasi keseluruhan tentang penanggulangan wabah," ucap Tomi Satryatomo dalam diskusi daring bertema Mendamaikan Ekonomi dan Pandemi: New Normal Bukan Back To Normal" yang diselenggarakan oleh Balitbang DPP Partai Demokrat, Minggu (26/7).
Di mana, jumlah pemberitaan untuk Presiden di masa Covid-19 sebanyak 71.225 artikel selama 4 bulan terakhir.
Kemudian, terdapat empat kepala daerah atau gubernur yang juga dianggap "diuntungkan" dari penanggulangan Covid-19. Diurutan pertama kategori kepala daerah diduduki oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa sebanyak 55.667 artikel pemberitaan.
Selanjutnya disusul oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sebanyak 49.288 artikel, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebanyak 47.527 artikel dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebanyak 41.844 artikel.
"Berikutnya adalah para gubernur. Bu Khofifah terutama itu besar sekali 55 ribu artikel tentang Khofifah sendiri, diikuti oleh Gubernur Jawa Barat, Gubernur DKI kemudian Gubernur Jawa Tengah. Jadi ini memang panggungnya kepala pemerintah maupun kepala daerah," jelas Tomi.
Tak hanya itu, terdapat dua tokoh lainnya yang juga paling banyak diberitakan selama Covid-19 ini. Keduanya ialah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Salahudin Uno.
"Saya bandingkan juga dengan dua tokoh yang selalu muncul dalam berbagai survei, tapi tidak punya panggung publik, yaitu AHY dan Sandiaga Uno. AHY terpilih sebagai Ketua Umum pada bulan Maret, sehingga pemberitaannya juga cukup besar," jelasnya.
"Setelah itu dia melakukan sejumlah kegiatan, gerakan nasional dan segala macam, termasuk kunjungan ke beberapa Partai politik. Dan itu menarik perhatian publik ada lebih dari 11 ribu artikel tentang AHY selama 4 bulan," terang Tomi.
Tepatnya, AHY memperoleh pemberitaan sebanyak 11.288 artikel. Sedangkan Sandiaga Uno memperoleh 6.886 artikel.
"Sandiaga Uno, itu lumayan selama 4 bulan itu hampir ada 7 ribu artikel tentang dia. Terutama terkait dengan kegiatan kerelawanan dan juga upaya-upaya dia menghidupkan rumah kerja dan beberapa lainnya," tuturnya.
Dengan demikian sambung Tomi, kepala pemerintah dan kepala daerah memperoleh "keuntungan" dari penanggulangan Covid-19 selama 4 bulan terakhir.
"Jadi, kepala pemerintah kepala daerah memperoleh "keuntungan" dari covid dari penanggulangan ini. Jadi covid ini menjadi semacam batu ujian untuk mereka," pungkasnya. (Rmol)