Namun dalam rapat terbatas (Ratas) pada Senin kemarin (13/7), Jokowi "mengkoreksi" prediksi puncak corona tersebut, dan bakal terjadi di bulan Agustus-September.
Prediksinya tersebut didasarkan kepada perkembangan data jumlah kasus positif corona kemarin, yang totalnya sudah 76.981 kasus.
Hal ini akhirnya menuai kritik dari pegiat HAM, Natalius Pigai, yang ia sampaikan melalui akun Twitter-nya, @NataliusPigai2, Selasa (14/7).
"April Jokowi Prediksi bulan Mei tapi gagal dan prediksi lagi Juni, lagi-lagi prediksi Agustus- September," cuit Natalius Pigai.
Melihat hal itu, mantan anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) ini juga menyampaikan dalam postingannya yang sama, terkait keragauannya terhadap kedudukan Jokowi sebagai Presiden RI.
Jokowi benar punya prestasi politik sebagai Presiden. Tapi saya masih meragukan Jokowi memiliki reputasi sebagai the real Presiden," ungkapnya.
"Prediksi saja sudah tidak kredibel?" tegas Natalius Pigai mengakhiri cuitannya. (Rmol)