GELORA.CO - Kasus positif virus corona baru alias Covid-19 di Indonesia kini sudah tembus di angka seratus ribu lebih.
Badan Intelijen Negara (BIN) sebelumnya sudah memprediksi hal tersebut dengan menyebut Juni dan Juli sebagai puncak corona di tanah air. Data kemarin, konfirmasi positif mencapai 100.303 kasus.
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan, alangkah baiknya jika Indonesia sedia payung sebelum hujan.
"Ketika BIN memprediksi dan menganalisa terkait corona yang bisa tembus 100 ribu orang, harusnya pemerintah gunakan data tersebut untuk melakukan langkah-langkah antisipatif," ujarnya saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (28/7).
Menurut Ujang, pemerintah saat ini lebih sibuk dengan urusan ekonomi ketimbang kesehatan. Akibatnya kesehatan masyarakat pun jadi terabaikan.
"Faktanya yang terinfeksi sudah tembus 100 ribu orang. Ini yang terdata. Mungkin masih banyak lagi yang belum terdata. Karena masih banyak masyarakat yang belum test rapid," sambungnya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu menegaskan, pemerintah harus tetap memprioritaskan masalah kesehatan agar masyarakat yang terinfeksi tidak terus bertambah.
"Sekarang sudah kejadian. Sudah banyak yang terpapar corona. Maka baik kesehatan maupun ekonomi harus berjalan bersama-sama. Harus seiring dan sejalan. Tapi Kesehatan jangan dinomorduakan karena yang jadi korban adalah rakyat. Sekali lagi, rakyat," tegas Ujang. []