GELORA.CO -Polemik kalung antivirus Corona yang rencananya akan diproduksi massal Kementerian Pertanian (Kementan) terus menuai reaksi beragam di kalangan masyarakat.
Terlebih kalung tersebut hingga kini belum dapat dipastikan keampuhannya karena belum dilakukan uji klinis. Sehingga banyak lembaga penelitian yang meragukan.
Dalam pandangan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, kebijakan Kementan tersebut tergolong aneh. Selain banyak peneliti dan lembaga yang meragukan produk tersebut, urusan penjualan kalung jelas bukan urusan lembaga sekelas Kementerian.
"Kebijakan aneh dan nyeleneh. Jika hanya mengeluarkan kalung corona, tak harus level kementerian yang keluarkan. Cukup pelaku UMKM," kata Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Selasa (7/7).
Menurut pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini, kebijakan kontroversial yang dikeluarkan Kementan itu tentu berpengaruh terhadap kinerja dan dampak elektoral pada Kementerian terkait.
Apalagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung soal reshuffle kabinet beberapa waktu lalu.
Namun soal reshufle, lanjut Ujang, kembali kepada Presiden yang memiliki hak prerogatif.
Tentu Presiden yang tahu apakah Mentan layak di-reshuffle atau tidak. Kebijakan tersebut (kalung Corona) kontroversial," tandasnya. (Rmol)