GELORA.CO - Pembakaran poster Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab oleh kelompok aksi Gerakan Jaga Indonesia (GJI) yang viral di jagat media sosial dinilai sebagai upaya pembelokan isu.
Ini lantaran Presiden Joko Widodo telah gagal menangani pandemik virus corona baru (Covid-19). Termasuk dampak ekonomi yang langsung dirasakan rakyat kecil.
Penilaian itu sebagaimana disampaikan aktivis senior, Syahganda Nainggolan dalam wawancaa di kanal YouTube RealitaTV, Kamis (30/7).
“Ketika Jokowi tidak mampu melakukan sebuah penanganan, maka pastinya kelompok-kelompok pro Jokowi ini coba menggeser persoalan pertarung vertikal antara rakyat dengan state (kekuasaan) menjadi pertarungan horizontal," urainya dalam acara yang dipandu Rahma Sarita itu.
Atas alasan itu, Direktur Sabang-Merauke Institute tersebut menilai aksi di depan Gedung DPR oleh GJI yang hanya berjumlah segelitir orang merupakan bagian dari strategi pengalihan opini publik.
Menurutnya, Jokowi telah gagal memimpin negeri ini selama dua periode. Supaya isu itu tidak kian ramai di publik, maka ada upaya pihak tertentu untuk menggeser isu menjadi konflik sosial antara pendukung Jokowi dengan pendukung anti Jokowi.
“Nah, salah satu simbol sentralnya itu adalah Habib Rizieq," demikian Syahganda Nainggolan menambahkan. []